Suara.com - Band NOAH mengumumkan hiatus alias istirahat panjang. Kabar kurang menyenangkan ini disampaikan sendiri oleh Ariel dalam konser The Great Journey of NOAH di Eldorado Dome, Lembang, Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (16/9/2023).
Debut tahun 2000, NOAH sukses mempertahankan karier di puncak dengan berbagai cobaan, mulai dari pergantian personel hingga kasus video asusila yang melibatkan Ariel sang vokalis.
Melihat kiprahnya, tak heran jika NOAH masuk daftar jajaran band legendaris di tanah air. Hingga kini karya mereka pun tetap laku di tengah gempuran lagu-lagu viral yang berumur pendek.
Lantas seperti apa sih perjalanan NOAH sejak dibentuk hingga umumkan akan hiatus panjang? Yuk simak!
Baca Juga: Luna Maya Minta Maxime Bouttier Tetap Bersamanya Sampai Tahun Depan: Jangan Ganti-Ganti Lagi Ya
1. Sejarah Peterpan
Pembentukan Peterpan dipelopori oleh Ariel dan Uki yang telah lama berteman dan sama-sama menyukai musik sejak 1993. Ariel kemudian bertemu Lukman dan mengajaknya untuk bergabung dalam sebuah grup musik yang diberi nama Topi.
Setelah Topi bubar, Ariel dkk membentuk band bernama Universe yang kemudian berubah menjadi Peterpan pada 1 September 2000. Para personelnya adalah Ariel (vokal), Lukman (gitar), Uki (gitar), Andika (kibor), Indra (gitar bas), dan Reza (drum).
2. Awal Karier Peterpan
Dua tahun pertama setelah dibentuk, Peterpan tampil di kafe-kafe dengan menyanyikan lagu-lagu populer. Kemudian pada 2002, mereka merilis album Kisah 2002 Malam yang berisi beberapa hits mereka seperti, Mimpi yang Sempurna, Semua Tentang Kita dan Taman Langit.
Pada 15 Desember 2002, Peterpan tampil di stasiun televisi untuk pertama kalinya dan menarik perhatian pecinta musik Indonesia. Debut album Peterpan bertajuk Taman Langit dirilis pada Juni 2003 yang sukses terjual lebih dari 650 ribu kopi.
3. Puncak Karier Peterpan
Kesuksesan album debut Peterpan diikuti dengan album studio kedua mereka Bintang di Surga pada 2004. Album ini menjadi salah satu album terlaris di Indonesia dengan penjualan di atas tiga juta kopi.
Popularitas Peterpan terus melejit dengan album-album selanjutnya, termasuk OST Alexandria (2005). Selain laris di pasaran, mereka juga menerima berbagai penghargaan musik.
4. Konflik Internal
Konflik internal di Peterpan ditandai oleh hengkangnya Andika dan Indra karena perbedaan visi dalam bermusik. Kontribusi yang minim dari kedua personel disebut juga disebut-sebut menjadi alasan mereka dikeluarkan.
Posisi Andika dan Indra ditempati oleh dua personel tambahan, yaitu David pada kibor dan Luki pada bass. Dengan personel baru, Peterpan merilis Hari yang Cerah pada Mei 2007.
5. Ganti Nama
Andika keberatan jika Ariel dkk masih menggunakan nama Peterpan untuk manggung. Alhasil, mereka sempat berkarier tanpa nama, sampai akhirnya mereka mengumumkan nama baru, yakni NOAH pada 2 Agustus 2012.
Peterpan awalnya akan mengumumkan nama baru mereka pada 2010. Namun rencana peluncuran nama dan album baru mereka tertunda karena kasus video seks Ariel yang membuat sang vokalis ditahan pada 2010 dan baru bebas dua tahun kemudian.
6. Kesuksesan NOAH
Peterpan merilis Separuh Aku, single pertama mereka sebagai NOAH pada 3 Agustus 2012. Album studio pertama mereka Seperti Seharusnya (2012) meraih kesuksesan komersial dengan terjual di atas satu juta kopi.
NOAH membuat proyek tetralogi Second Chance, yakni merekam ulang lagu-lagu mereka saat masih berkarier sebagai peterpan, seperti Second Chance (2014), Taman Langit (2021), Bintang di Surga (2022), dan Hari yang Cerah (2022).
7. Putuskan Hiatus
Setelah lebih dari satu dekade berkarier dengan nama baru, band yang kini digawangi Ariel, Lukman dan David Albert ini memutuskan untuk rehat panjang. Tidak dijelaskan alasan mereka hiatus dan kapan akan comeback.
NOAH akan merilis sejumlah lagu baru sebelum rehat panjang, salah satunya bertajuk Suara dalam Kepala. Kabar hiatus ini juga dibenarkan oleh label Musica Studio's yang menaungi band tersebut.
Sementara itu, NOAH akan menggelar konser tunggal di Jakarta bertajuk The Final Show di Beach City International Stadium Ancol pada 3 Desember 2023 mendatang.
Kontributor : Chusnul Chotimah