Suara.com - Irwansyah, tersangka kasus produksi film porno di Jakarta Selatan ternyata sempat mencicipi berbagai jenis profesi sebelum akhirnya menjadi sutradara film bokep.
Fakta tersebut diungkap oleh Kasubdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Kompol Adrian Satrio Utomo.
![Polda Metro Jaya dalam ungkap kasus rumah produksi film porno, Senin (11/9/2023). [ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/original/2023/09/11/98618-ungkap-kasus-rumah-produksi-film-porno.jpg)
"Dia awalnya dari tukang urut, dia belajar otodidak terus akhirnya dia jadi YouTuber, konten kreator, terus jadi sutradara," kata Adrian kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).
Adrian menyebut Irwansyah menggeluti profesi sebagai tukang urut selama 13 tahun sejak tahun 1990 hingga 2003.
Di tahun selanjutnya, Irwansyah beralih profesi menjadi pemulung sampah kertas hingga menjadi pengepul sampah di tahun 2006 sampai 2009.
Di tahun 2009 itulah Irwansyah kembali alih profesi dan masuk ke dunia entertainment. Hingga di tahun 2019 sampai 2020, Irwansyah memutuskan membuka agensi dan kelas akting.

"Saat ini tersangka bekerja di webstreaming menjabat sebagai pemilik sejak 2022 dengan tugas dan tanggung jawab sehari-hari yaitu membuat film, sutradara, penulis, promosi, editing, akuisisi, pendanaan," jelas Adrian.
Berdasar hasil pemeriksaan awal, Irwansyah mengaku memperoleh ide membuat film porno karena memiliki kebiasaan menonton film dewasa.
Sebelumnya, Adrian juga pernah mengatakan bahwa motif ekonomi menjadi alasan Irwansyah banting setir sebagai kreator film biru. Dari profesi itu, Irwansyah mendapat banyak keuntungan.
Baca Juga: Tergiur Keuntungan Besar, Motif Irwansyah Banting Setir Jadi Sutradara Film Porno
"Terkait motif ekonomi. Mungkin menawarkan film seperti ini lebih banyak peminatnya," kata Adrian.