Adabnya Disorot saat Bertemu Denny Sumargo, Apa Aliran Ustaz Khalid Basalamah?

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 14 September 2023 | 07:47 WIB
Adabnya Disorot saat Bertemu Denny Sumargo, Apa Aliran Ustaz Khalid Basalamah?
Ustaz Khalid Basalamah (YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum lama ini Ustaz Khalid Basalamah mencuri perhatian publik karena tampil di podcast Denny Sumargo di channel CURHAT BANG Denny Sumargo.

Salah satu yang menjadi sorotan dalam kehadiran Ustaz Khalid disana adalah adabnya membawakan hadiah berupa makanan daging ayam dan kambing kepada Denny Sumargo.

Setelah itu, tak sedikit publik yang penasaran dengan sosoknya yang selama ini dikenal sebagai salah satu penceramah kondang.

Tak hanya sosoknya, latar belakang pendidikan serta pemahaman agamanya juga mengundang tanya banyak orang.

Baca Juga: Ustaz Khalid Basalamah Tegas Sebut Oklin Fia Menista Agama, Tapi Tidak Bisa Dihukum Secara Islam

Lantas siapakah sosok Ustaz Khalid Basalamah sebenarnya?

Profil dan Biodata Ustaz Khalid Basalamah

Khalid Basalamah merupakan kelahiran Makassar, 1 Mei 1975. Ia memiliki nama lengkap Khalid Zeed Abdullah Basalamah.

Khalid menghabiskan masa kecilnya di makassar, Sulawesi Selatan. Namun kemudian ia berangkat ke Madinah, Arab Saudi untuk melanjutkan pendidikan.

Di Madinah itulah Ustaz Khalid menyelesaikan pendidikan SMA. Di sana ia juga mendalami studi agama, mulai dari belajar Al Quran dan hadits Nabi Muhammad.

Baca Juga: Dihadiahi Buku Islam Oleh Ustaz Khalid Basalamah, Denny Sumargo Siap Jadi Pendakwah

Setelah menyelesaikan pendidikan strata satunya di Universitas Madinah, Khalid kembali ke tanah air, tepatnya ke kampung halamannya di Makassar.

Sebagai seorang penceramah, Khalid Basalamah cukup disegani dan dihormati dalam komunitas muslim di Indonesia.

Ia kerap kali memberikan ceramah dan kajian agama Islam di berbagai lokasi seperti kampus dan rumah ibadah.

Tak jarang ceramahnya terekam dalam video dan lalu menjadi viral karena diunggah ke sejumlah akun media sosial.

Setiap kali memberikan ceramah, Ustaz Khalid selalu berpegang pada sumber-sumber utama agama Islam, yakni Al Quran, hadits serta pemahaman sahabat dan ulama.

Aliran Ustaz Khalid Basalamah

Ilmu agama kerap kali tak terlepas dari latar belakang pemahaman agama itu sendiri. Cara pandang itu kemudian juga melekat pada sosok ulamanya, termasuk Khalid Basalamah.

Tak sedikit orang yang mencoba menerka, atau bahkan menyatakan seperti apa pemahaman agama Khalid Basalamah dan apa alirannya.

Salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta Taufik Damas pernah menyebut kalau Khalid Basalamah memiliki corak pemahaman Salafi-Hijazi.

Taufik mengungkapkan demikian melalui akun Twitternya, menanggapi pihak-pihak yang memintanya untuk mengomentari artikel berita yang berjudul ‘Di Mako Paspamres Ustadz Khalid Basalamah Sampaikan Soal Halal’.

“Menurut saya, kita harus tahu dulu siapa Ustadz Khalid Basalamah. Apa aliran keagamaannya. Kita tidak boleh menolak orang atas dasar tidak suka atau benci,” ujar Kiai Taufik.

Ia lalu menjelaskan, Salafi-Hijazi merupakan salah satu paham dalam agama Islam yang mengarah pada prinsip purifikasi Islam.

Taufik melanjutkan, ustaz Salafi-Hijazi seperti Khalid Basamalah tidak anti terhadap pemerintah. Bahkan mereka menganggap mencela pemerintah adalah perbuatan yang haram.

“mereka tidak anti terhadap pemerintah. Jangankan menentang, nyinyir terhadap pemerintah saja haram menurut pandangan Salafi-Hijazi ini,” ungkapnya.

Meski tidak menentang pemerintah layaknya NU, menurut Taufik pemikiran Salafi-Hijazi tidak cocok dengan pemahaman Islam menurut NU.

Sebab dalam beberapa hal, Salafi-Hijazi kerap membid’ahkan amalan-amalan yang dilakukan warga Nahdliyin seperti tahlilan, Maulid Nabi, ziarah kubur, tawassul, dan lain-lain.

Meski begitu, menurut Taufik, pemikiran Salafi-Hijazi seperti yang ditunjukkan Khalid Basalamah tidak boleh direspons dengan keras, melainkan harus melawannya dengan argument yang baik.

“Gagasan purifikasi Islam itu harus dilawan dengan argumentasi yang baik dan benar. Bukan memusuhi orangnya, tapi kita luruskan cara berpikirnya. Itu prinsip adil dan toleransi yang diajarkan di dalam NU,” pungkasnya.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI