Suara.com - Polda Metro Jaya menggerebek Rumah Produksi atau Production House (PH) Kelas Bintang di Jakarta Selatan lantaran memproduksi fim pornografi. Dalam satu tahun, PH tersebut telah memproduksi 120 judul film.
Meski belum lama beroperasi, jumlah pelanggan rumah produksi tersebut sudah mencapai 10 ribu. Mereka dapat mengakses konten secara streaming di tiga link situs berbayar.
Menurut Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, sebagian besar pemain adalah selebgram dan artis.
“Jadi, perlu saya sampaikan di sini latar belakang dari pemeran wanita di sini mulai dari artis, foto model, maupun selebgram," kata Ade Safri Simanjuntak, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (11/9/2023).
Baca Juga: Ada Adegan Siskaeee Salat Sebelum Berhubungan Intim di Keramat Tunggak
Polisi sudah mengantongi identitas mereka. Pemeran wanita berinisial VV, SKE, CN, SE, E, BLI, M, MGP, S, J, ZS, AB, dan pemeran pria berinisial BP, P, UR, AG (AD), RA.
Tiga sosok yang sudah terungkap ke publik adalah Siskaeee, Virly Virginia dan Raja Adipati.
Sebagai pemeran bintang porno, ternyata Siskaeee, Virly Virginia dan Raja Adipati mendapat bayaran yang tidak begitu besar, yakni sekitar Rp10 juta hingga Rp15 juta per satu judul film.
Berbanding terbalik dengan para pemainnya, rumah produksi justru mendapat keuntungan mencapai ratusan juta.
"Jumlah keuntungan yang didapat tersangka kurang lebih satu tahun beroperasi dimulai awal 2022 sudah sekitar Rp 500 juta," kata Ade.
Baca Juga: Kini Bakal Diperiksa Polisi, Siskaeee Selalu Bawa Sex Toys Saat Bepergian
Selain itu, para pemain juga tidak memiliki kontrak kerja yang jelas. Rumah produksi hanya akan membayar sesuai dengan kesepakatan dengan pemain.
"Tidak terdapat konrak untuk pemeran yang digunakan dalam pembuatan film asusila yang dimaksud. Jadi pembayaran hanya sekali di per film dengan kisaran pembayaran di angka Rp10 juta sampai Rp15 juta," ujar Ade.
Polda Metro Jaya sejauh ini sudah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus tesebut.Mereka adalah I, JAAS, AIS, AT dan ET.
I berperan sebagai sutradara sekaligus admin dan pemilik website. Kemudian JAAS berperan sebagai kameramen. AIS berperan sebagai editor. AT berperan sounds engineering. ET berperan sebagai sekretaris merangkap pemeran perempuan dalam film dewasa.