Suara.com - Arawinda Kirana kembali muncul dengan pengakuan sebagai korban pemerkosaan. Sebelumnya Arawinda dituding sebagai pelakor dalam rumah tangga Amanda Zahra dan Guiddo Ilyasa.
Arawinda Kirana mengaku tak berani melapor karena kuasa yang dimiliki pelaku begitu besar. Karena tak lahir dari keluarga kaya raya, Arawinda merasa tak berdaya untuk melawan pelaku di meja hijau.
Pengakuan ketidakberdayaan Arawinda Kirana direspons dengan berbagai fakta bahwa tak perlu punya banyak uang untuk melapor kekerasan seksual yang dialaminya.
Di sisi lain, akun Twitter atau X @siTaatPajak membongkar fakta bahwa Arawinda Kirana sebenarnya berasal dari keluarga kaya dengan berbagai bukti. Yang pertama soal pilihan jurusan Arawinda Kirana saat sekolah.
Baca Juga: Fakta-fakta Arawinda Kirana Alami Kekerasan Seksual di 2022
Arawinda Kirana diketahui mengenyam pendidikan di Sekolah Perkumpulan Mandiri yang SPP-nya Rp100 juta per tahun dengan uang pangkal Rp16 juta. Ia juga berkuliah di IKJ angkatan 2020 jurusan Televisi dan Film.
Arawinda Kirana pernah menjadi peserta Screenwriting Summer Course di New York Film Academy selama empat bulan serta diterima di program kuliah film di University of Southern California.
"Hanya orang kaya lintas generasi yang BERANI ambil kuliah di bidang yang peluang profitnya kecil & butuh modal mahal untuk debut," tulis akun @siTaatPajak pada Kamis (7/9/2023) lalu.
Selain itu, pekerjaan ibu Arawinda Kirana pun terungkap dari profil Linkedin-nya. Sri Kushartinah Ariobimo ibu Arawinda rupanya bekerja di PT Donggi Senoro LNG yang berada di bawah kepemilikan Pertamina.
"Sepertinya orang penting ya, dari tahun 1991 sudah kerja di perusahaan migas," lanjut akun tersebut.
Baca Juga: Akui Diperkosa, Arwinda Kirana Ungkap Dirinya Kini Mengidap Vaginismus
Gara-gara pekerjaan ibunya ketahuan, Arawinda Kirana diduga berbohong perihal ketidakberdayaan melaporkan pelaku. Arawinda juga belum menemui Amanda Zahra yang disebutnya sama-sama korban seperti dirinya.
"Jangan bohong kamu Arawinda, masa nggak tahu mama kamu kerja di mana sebelum profil LinkedIn-nya dihapus?" tandas akun @siTaatPajak.
Kontributor : Neressa Prahastiwi