Suara.com - Jessica Iskandar berbicara motif di balik aksinya mengkritik Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo soal kasus penipuan Christoper Steffanus Budianto senilai hampir Rp 10 miliar. Ia mengaku kecewa berat dengan institusi kepolisian.
“Itu bentuk kekecewaan aku sih,” ujar Jessica Iskandar di kawasan Tendean, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Sama seperti yang ia keluhkan di Instagram, Jessica Iskandar mempertanyakan lambatnya proses penanganan kasus penipuan Rp 10 miliar oleh Christoper Steffanus Budianto.
“Sebagai warga negara Indonesia, aku percaya hukum bisa ditegakkan. Tapi ternyata aku nggak dapet keadilan,” tutur Jessica Iskandar.
“Ini kan musibah sudah mau 1,5 tahun, tapi belum ada jalan keluarnya,” sambung sang artis.
Jessica Iskandar merasa sudah melakukan semua yang diminta penyidik untuk menemukan keadilan atas tindak penipuan yang dilakukan Christoper Steffanus Budianto. Namun sampai hari ini, ia belum mendapat titik terang atas masalah itu.
“Segala sesuatu sudah aku kerjakan. Sudah memberi bukti-bukti, menjalani panggilan segala macem, tapi nggak ada kejelasan. Makanya aku kecewa,” kata Jessica Iskandar.
Sebagaimana diketahui, Jessica Iskandar mengunggah surat terbuka ke Kapolri lewat Instagram pada 24 Agustus 2023. Ia menyatakan sudah pasrah menuntut keadilan dalam kasusnya dengan Christoper Sttefanus Budianto.
“Karena kinerja kepolisian saya rasa lamban dalam menangani kasus penipuan Rp10 miliar yang saya alami dan terkesan tidak ada harapan untuk segera menangkap tersangkanya, saya belajar ikhlas, Pak Kapolri,” tulis Jessica Iskandar dalam unggahan tersebut.
Kritik terbuka juga disampaikan Jessica Iskandar atas kinerja institusi kepolisian yang menurutnya sama sekali tidak bisa memberikan kepastian hukum ke korban.