Suara.com - Motivator Mario Teguh membantah tudingan yang dilontarkan mantan rekan bisnisnya, Sunyoto Indra Prayitno, terkait fasilitas yang diminta selama Mario Teguh menjadi Brand Ambassador produk milik Sunyoto.
Menurut sang motivator, tudingan itu merupakan kebohongan. Dia menyangkal meminta tiket first class untuk pergi ke Eropa dan melakukan tur promosi.
![Mario Teguh saat memberikan keterangan pada awak media terkait dugaan kasus penggelapan di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (22/7/2023) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/original/2023/07/22/19334-mario-teguh.jpg)
"Bohong, ada bukti-bukti yang menyatakan yang menginginkan pergi first class Eropa adalah papi itu (Sunyoto). Ada buktinya," ujar Mario Teguh usai diperiksa di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat (11/8/2023).
Selain itu pernyataan tentang dirinya pergi ke sembilan negara untuk promosi adalah permintaan Syarah, istri Sunyoto sendiri.
"Yang minta sembilan negara ibu (Syarah) itu. Bukan dari istri saya. Yang mau iklan besar dengan 30 bule, ya ibu itu. Ada buktinya," kata Mario Teguh.
Sebelumnya Djamaluddin Koedoeboen selaku kuasa hukum Sunyoto membeberkan kliennya sampai menjual beragam harta demi memenuhi keinginan Mario.
"Setelah menerima uang tiap bulan, apa yang diminta bahkan yang di luar kontrak seperti minta uang untuk ke luar negeri lah atau kemana, itu dilakukan semua oleh klien kami."
![Sunyoto Indra Prayitno bersama Syarah yang mengaku sebagai korban penipuan Mario Teguh, saat menjadi tamu di podcast dr Richard Lee. [YouTube dr Richard Lee]](https://media.suara.com/pictures/original/2023/08/11/92417-sunyoto-indra-prayitno-dan-syarah.jpg)
"Klien kami bahkan jual mobil, jual rumah, segala macam hanya untuk bagaimana memenuhi syahwat MT," tutur Djamaluddin Koedoeboen beberapa waktu lalu.
Diketahui pada 19 Juni 2023 Mario Teguh dilaporkan Sunyoto, pemilik bisnis skincare ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan penipuan dan penggelapan uang sebanyak Rp5 miliar.
Baca Juga: Rekan Bisnis Tak Bayar Honor Sampai Rp5 Miliar, Salah Satu Poin Laporan Mario Teguh
Kala itu sang motivator dituduh menggelapkan uang dan melanggar kontrak kerja oleh Sunyoto Indra Prayitno dan sang istri, Syarah soal bisnis promosi skincare.