Infografis
Suara.com - Sineas Indonesia beberapa kali membuat film bertemakan tentang kemerdekaan.
Banyak rekomendasi film tentang kemerdekaan yang bisa disaksikan untuk mengenang jasa para pahlawan Tanah Air. Kisahnya pun sudah dipastikan seru dan inspiratif.
Film-film tentang kemerdekaan menceritakan bagaimana sejumlah tokoh sejarah berjuang demi Indonesia. Kisahnya mampu menumbuhkan jiwa nasionalisme dalam diri kita.
Penasaran dengan film Indonesia yang enak ditonton di hari Kemerdekaan? Berikut ulasannya.
1. Kadet 1947 (2021)
Baca Juga: 8 Film Biopik tentang Ilmuwan, Dari Oppenheimer hingga Rudy Habibie
Film ini menceritakan masa-masa Agresi Militer Belanda pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kisahnya tentang ambisi sekelompok taruna dari sekolah penerbang Angkatan Udara di Maguwo untuk menjaga Indonesia dari Belanda.
Jajaran pemeran utamanya adalah Bisma Karisma, Kevin Julio, Omara Esteghlal, Marthino Lio, Wafda Saifan, Fajar Nugra, Chicco Kurniawan dan banyak lagi.
2. Perburuan (2019)
Film ini bercerita tentang pasukan Pembela Tanah Air (PETA) yang pernah melawan penjajah Jepang di Indonesia. Kisahnya diadaptasi dari novel berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer.
Adipati Dolken berperan sebagai Hardo, shodanco PETA Hardo yang kembali ke kampung halamannya setelah terluka akibat perang. Selain itu juga ada Ayushita, Ernest Samudera dan banyak lagi.
Baca Juga: 4 Fakta Biography of a Villain, Drama Baru Kim Young Kwang yang Siap Tayang di Oktober 2023
3. Jenderal Soedirman (2015)
Sesuai dengan judulnya, film ini menceritakan tentang perjalanan Jenderal Soedirman ketika memimpin pasukan perang gerilya demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Adipati Dolken dipercaya memerankan Jenderal Soedirman. Sederet pemain lain termasuk Ibnu Jamil, Mathias Muchus, Baim Wong, Nugie, Lukman Sardi dan banyak lagi.
4. Battle of Surabaya (2015)
Film animasi karya anak bangsa ini berkisah tentang pertempuran dahsyat 10 November 1945. Tokoh utamanya adalah Musa, remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir perjuangan arek-arek Suroboyo.
Pengisi suara dalam film ini adalah Ian Syahbani sebagai Musa, Maudy Ayunda sebagai Yumna, Reza Rahadian sebagai Danu dan masih banyak lagi.
5. Merah Putih (2009)
Film yang dibuat trilogi ini berfokus pada sejarah perjuangan para pahlawan Indonesia melawan tentara Belanda pada 1947. Kisahnya tentang lima kadet yang mengikuti latihan militer di sebuah Barak Bantir di Semarang Jawa Tengah.
Mereka adalah Amir (Lukman Sardi), Tomas (Donny Alamsyah), Dayan (Teuku Rifnu), Soerono (Zumi Zola) dan Marius (Darius Sinathrya).
6. Darah Garuda (2010)
Darah Garuda merupakan sekuel dari Merah Putih. Jajaran pemeran utamanya masih Lukman Sardi, Darius Sinathrya, Donny Alamsyah dan Teuku Rifnu Wikana.
Film ini menceritakan empat kadet yang melancarkan sebuah serangan nekat terhadap kamp tawanan milik Belanda demi menyelamatkan perempuan yang mereka cintai.
7. Hati Merdeka (2011)
Hati Merdeka adalah film terakhir dari trilogi Merah Putih. Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya dan Teuku Rifnu Wikana masih dipercaya sebagai pemeran utama.
Amir (Lukman Sardi), pimpinan para kadet diceritakan mundur dari Angkatan Darat. Mereka dikirim ke Bali untuk membunuh Kolonel Raymer sekaligus menjalankan misi balas dendam.
8. Soekarno: Indonesia Merdeka (2013)
Film ini menceritakan perjalanan hidup Soekarno, pahlawan yang berjasa dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Pemeran utamanya adalah Ario Bayu dan Maudy Koesnaedi.
Soekarno: Indonesia Merdeka menghadirkan perjuangan demi perjuangan yang dilalui Ir. Soekarno untuk merebut kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
9. Sang Kiai (2013)
Film tentang kemerdekaan yang satu ini berkisah tentang penjajahan Jepang tahun 1942 di mana pengibaran bendera merah putih dilarang pada masa itu. Tokoh utamanya adalah KH Hasyim Asy'ari.
Sang Kiai dibintangi oleh Ikranagara, Adipati Dolken, Christine Hakim, Agus Kuncoro, Meriza Febriani, Dimas Aditya dan banyak lagi.
Itulah rekomendasi film tentang kemerdekaan Indonesia yang cocok ditonton jelang 17 Agustus 2023 mendatang!
Kontributor : Chusnul Chotimah
