Suara.com - Gelaran Miss Universe Indonesia 2023 tercoreng dengan kabar pelecehan yang dialami oleh para finalisnya.
Para finalis diduga menjadi korban setelah mereka diminta untuk membuka baju tanpa sehelai kain pun saat melakukan body checking. Parahnya lagi mereka pun diminta untuk berfoto dalam kondisi tidak berpakaian.
Atas kejadian tersebut penyelenggara acara dalam hal ini Miss Universe Indonesia (MUID) langsung disorot. Pasalnya tidak ada di rundown mengenai acara tersebut.
Lantas seperti apa kronologi Dugaan Pelecehan seksual yang terjadi dengan Finalis Miss Universe Indonesia 2023? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Dianggap Cewek Murahan karena Mau Difoto Bugil, Finalis Miss Universe Indonesia 2023 Kena Mental
1. Terjadi Jelang Grand Final
Dugaan pelecehan yang dialami finalis Miss Universe Indonesia terjadi jelang grand final. Malam puncak pemilihan Miss Universe Indonesia digelar pada (3/8/2023) dan body checking yang menjadi momen terjadinya dugaan pelecehan dilakukan pada (1/8/2023).
Body checking dilakukan di sebuah ballroom hotel dan bukannya ruang tertutup untuk menjaga privasi finalis. Bahkan ballroom yang luas hanya ditutup seadanya dengan banner dan gantungan baju sehingga masih bisa dilihat orang yang lalu lalang. Sebagaimana diungkap kuasa hukum korban, Melisa Anggraeni dalam jumpa pers (7/8/2023) seperti dilansir dari Suara.com.
2. Body Checking Tidak Ada di Rundown
Awalnya para finalis dijadwalkan untuk fitting evening gown yang akan dipakai pada malam grand final. Fitting baju memang dilakukan tapi pada waktu itu juga dilakukan body checking yang tidak ada di rundown acara.
Bahkan pihak Province Director (PD) yang mengirimkan wakil dari provinsi tidak tahu agenda body checking tersebut. Agenda yang tidak diinformasikan itu dilakukan oleh oknum EO hingga membuat finalis terkejut.
3. Para Finalis Trauma
Dua finalis yang berani speak up yaitu J dan R mengaku hanya tahu akan fitting bukan body checking. J diminta untuk melepas bajunya kecuali celana dalam, karena risih J menutup bagian dadanya tapi justru dibentak dengan dalih untuk bangga pada tubuhnya.
Si oknum menyebut saat di kirim ke luar negeri finalis bahkan akan diminta telanjang di depan banyak orang. Meski tak nyaman tapi J yang takut itu bagian penilaian akhirnya menurut. Parahnya kala itu ada orang yang lalu lalang termasuk pria.
Bahkan menurut R ketika ia masuk untuk fitting masih ada finalis yang telanjang. R juga mengaku diminta melakukan beberapa pose mulai dari ngangkang sampai memamerkan area belakang tubuhnya. Akibat pengalaman tak menyenangkan itu, mereka mengalami trauma dan merasa direndahkan.
4. Penghapusan Foto
Mantan CEO MUID Eldwen Wang dan Rio Motret, mantan Direktur Visual dalam jumpa pers (7/8/2023) menyatakan tidak terlibat dalam body checking. Dan justru baru tahu ada kejadian itu saat beberapa finalis komplain melalui Province Director.
Eldwen menerima laporan tentang staf MUID yang mengambil gambar saat proses body checking. Menurutnya ia segera menemui staff dan meminta menghapus foto. Menurut Rio Motret ada 5 finalis yang difoto sementara yang telanjang saat body checking ada 30 orang.
Namun pihaknya tak bisa memastikan apakah fotonya sudah dipindah tangan atau belum karena ada jeda dua jam sejak pengambilan gambar sampai perintah penghapusan foto diberikan.
5. Pihak Penyelenggara Disebut Membiarkan
Melissa menuding pihak penyelenggara Miss Universe Indonesia tahu dan mengakui adanya pengambilan gambar tanpa busana terhadap finalis. Tapi bukannya melakukan investigasi internal, penyelenggara menyampaikan pada finalis sesi pemotretan itu bertujuan untuk untuk ketidaksempurnaan tubuh misalnya bekas luka atau selulit.
6. Berujung Laporan Polisi
Pembiaran dengan alasan tersebut membuat korban merasa tersakiti sehingga memilih melaporkan kejadian itu pada polisi. Menurutnya meski body checking dilakukan tanpa pemberitahuan dan sembrono pihak penyelenggara malah menutupi aksi oknum pelaksana di lapangan.
Demikian kronologi dugaan pelecehan seksual yang terjadi dengan para Finalis Miss Universe Indonesia.
Kontributor : Safitri Yulikhah