Suara.com - Grup musik Slank memantik kontroversi atas lagu terbaru mereka yang berjudul Polisi yang Baik Hati. Ini karena lagu tersebut dianggap tak sesuai dengan Slank yang selama ini dikenal kritis dengan kebijakan pemerintah.
Slank rupanya sudah memperhitungkan hal ini. Tapi yang menjadi kejutan, Bimbim dan personel lain memang sengaja melakukannya.
"Dengan menciptakan polemik, memang tujuan kita seperti itu," kata Bimbim ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan pada Sabtu (5/8/2023).
Personel lainnya, Ivan menerangkan, hadirnya lagu tersebut membuat masyarakat kembali kritis sehingga kontrol sosial juga berjalan. Walaupun ia dan para personelnya yang dihujat.
Baca Juga: Bikin Lagu Polisi yang Baik Hati, Slank Dilabeli Penjilat Murahan
"Kontrol sosial sekarang berjalan, jadi semua masyarakat kalau melihat ada tindak tanduk aparat yang kurang bagus, akan kesorot, di-notice," ujar Ivan.
Tak hanya buat masyarakat, Bimbim mengatakan lagu tersebut juga menjadi panduan buat aparat penegak hukum agar tetap berbuat sesuai dengan tanggung jawabnya.
"Polisi punya guideline juga, elu harus seperti lagunya Slank," kata Bimbim.
Bimbim dan Ivan juga tidak mempermasalahkan jika band mereka menjadi sasaran komentar tak sedap warganet. Sebab mereka meyakini, niat baik pasti akan menuai hal baik pula.
"Dari sebelum ada social media juga udah begitu (suka dihujat). Aku percaya sama energi. Kalau kita mengeluarkan energi baik, perputarannya juga akan baik ke orang," kata Bimbim.
Baca Juga: Kontroversi Lagu Slank 'Polisi yang Baik Hati', Banjir Kritikan Warganet