Suara.com - Sebelum diterima bekerja sebagai pengasuh Rayyanza alias Cipung, anak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Sus Rini memiliki banyak pengalaman bekerja sebelumnya. Mulai jadi buruh di perusahaan konveksi, merantau ke Jakarta, hingga akhirnya menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri.
Niat Sus Rini untuk bekerja sebagai TKW di negara orang dilakukan untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya yang sulit setelah suaminya mengalami kecelakaan. Kalau hanya mengandalkan bekerja di Indonesia, kata Sus Rini, gajinya habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kalau bekerja di Indonesia, gajinya pasti habis untuk beli susu dan kebutuhan lainnya," ungkap Sus Rini dalam video di YouTube Noice, Jumat (4/8/2023).
Mimpi tinggal mimpi. Bekerja di luar negeri ternyata tidka seiindha yang ia bayangkan. Malah, Sus Rini ditimpa kesulitan, terutama selama bekerja di Yordania.
Di sana, Sus Rini dipaksa mengerjakan pekerjaan di luar dari yang telah disepakati sebelumnya yakni menjadi perawat orang tua. Ia juga harus melakukan pekerjaan-pekerjaan berat yang biasanya dilakukan oleh laki-laki, seperti mengecat rumah dan mencuci mobil.
"Saya harus mengurus orang tua. Saya juga harus mengerjakan pekerjaan tambahan seperti mengecat rumah dan mencuci mobil," beber Sus Rini kepada Nagita Slavina.
Tidak hanya itu, Sus Rini bahkan pernah kabur dari rumah majikannya di Yordania karena mengalami pelecehan seksual. Kejadian tersebut membuatnya memutuskan untuk mencari perlindungan di kedutaan Indonesia.
"Saya mengalami pelecehan seksual dan akhirnya memutuskan untuk kabur dari rumah majikan," ungkapnya.
Namun, ironisnya, ketika berada di kedutaan Indonesia, ia malah ditahan selama 10 bulan dan mengalami kesulitan untuk menghubungi keluarganya yang berada di Indonesia.
Selama masa tahanan tersebut, Sus Rini tidak menerima gaji sehingga ia kesulitan memberikan dukungan keuangan kepada keluarganya di tanah air.
"Saya tidak memiliki penghasilan selama ditahan di kedutaan, sehingga tidak bisa mengirim uang kepada keluarga di Indonesia," ucap Sus Rini.
Kisah pahit yang dialami oleh Sus Rini ini memberikan gambaran tentang tantangan dan risiko yang dihadapi oleh para TKW di luar negeri, terutama terkait hak-hak mereka dan perlindungan yang diperlukan. Semoga kisahnya dapat menjadi perhatian bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih memperhatikan nasib pekerja migran Indonesia.