Suara.com - Tante Indra Priawan, Mintarsih remsi melaporkan kasus dugaan penggelapan saham perusahaan taksi Blue Bird ke Bareskrim Mabes Polri pada Rabu (2/8/2023).
Laporan tersebut dilayangkan Mintarsih kepada mendiang kakak Chandra Suharto Djokosoetono, dan adiknya, Purnomo Prawiro. Sang kakak merupakan mertua dari Nikita Willy.
Meski Indra Priawan tidak termasuk dalam anggota keluarga yang dilaporkan, Mintarsih mengklaim bahwa keponakannya itu tahu kasus dugaan penggelapan saham tersebut.
"Yang terlibat adalah kakak saya dan adik saya. Kakak saya punya anak empat. Salah satu dari anak empatnya itu, ahli warisnya ya suami dari artis itu. Jadi terlibat atau tidak?" kata Mintarsih, mengutip Intens Investigasi pada Kamis (3/8/2023).
Baca Juga: Pinkan Mambo Ancam akan Polisikan Anak Gara-Gara Tinggal Bareng Ayah Kandung
Mantan wakil direktur perusahaan Blue Bird itu menambahkan, "Tapi, dia juga tahu permasalahannya. Mungkin tidak tahu 100 persen."
Keputusan Mintarsih untuk melaporkan mendiang kakak dan adiknya karena tidak ada itikad baik dari mereka dan keluarga.
Sebelumnya, Mintarsih sudah menyomasi pihak mendiang kakak dan adiknya dan telah mendapat jawaban setelah somasi ketiga.
Namun ketika tante Indra Priawan itu menanyakan soal hasil penjualan saham, yang sebenarnya tidak pernah ia lakukan, tidak pernah ada jawaban dari pihak mendiang kakak maupun adiknya.
"Mereka mengatakan sudah dibayar, bayarnya di mana? Kok lucu (ngaku) sudah dibayar. Saya jual (sahamnya) juga tidak pernah. Dijual ke mana juga tidak tahu. Lalu menghitung harganya bagaimana? Kok enggak ada kesepakatan, enggak ada apa-apa," lanjutnya.
"Jadi kok bisa begitu saja langsung ditentukan, 'oh ya, saya sudah bayar'. Kan lucu, karena itu ditanya. Tapi itupun tidak dijawab," ucap Mintarsih.
Mintarsih menjelaskan bahwa permasalahan ini terjadi sejak 2001, ketika ia mengundurkan diri dari jabatan wakil direktur.
Tetapi Mintarsih tidak pernah mengundurkan diri dari pemegang saham Blue Bird. Namun, nyatanya ia tidak pernah mendapat keuntungan yang menjadi bagiannya.
Sementara pihak kakak dan adiknya mengklaim bahwa saham Mintarsih sudah dijual dan hasilnya sudah dibayarkan.