Suara.com - Paras rupawan serta popularitas rupanya tidak menjamin para selebriti memiliki kehidupan yang bahagia. Banyak dari mereka yang mengaku depresi serta tidak puas dengan kehidupan yang mereka jalani.
Perasaan stres itu yang kemudian memunculkan pikiran para orang terkenal itu mencari jalan pintas. Para artis itu akhirnya memilih untuk menggunakan obat terlarang sebagai cara mereka keluar dari rasa depresi itu.
Salah satunya adalah model senior Karenina Anderson. Bintang series Scandal 2: Love, Sex & Revenge itu mengaku terpaksa menggunakan narkoba karena alasan depresi.
Namun rupanya selain Karenina Anderson, sederet artis ini juga mengonsumsi obat terlarang itu dengan alasan yang sama.
Baca Juga: Gencar Perangi Kaum LGBT, Lita Gading Senggol Lucinta Luna dan Ragil Mahardika
Berikut rangkuman Suara.com tentang lima artis yang menggunakan narkoba karena alasan depresi.
1. Karenina Anderson
Model 40 tahun itu baru saja diciduk jajaran set narkoba Polres Metro Jakarta Selatan di kediamannya, Senin (31/7/2023). Karenina diamankan dengan sejumlah barang bukti berupa narkoba jenis ganja seberat 4,1 gram dan selinting rokok ganja.
Saat diperiksa alasan dia menggunakan narkoba adalah karena masalah mental. Kondisinya itu bertepatan dengan tawaran temannya yang memberikan ganja secara cuma-cuma.
Dengan niat mengalihkan pikiran sejenak, istri Kamal Bhojwani keterusan membeli barang haram tersebut hingga akhirnya terciduk polisi.
Baca Juga: Kronologi Penangkapan Karenina Anderson: Ditangkap di Rumah, Barbuk Disimpan di Laci Meja
Saat ini ibu dua anak itu sudah ditetapkan sebagai tersangka di Polres Metro Jakarta. Karenina Anderson dikenakan Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika atas perbuatan tersebut.
Kasus penyalahgunaan narkoba yang dialami Nia Ramadhani dan suaminya, Ardi Bakrie pada Juli 2021 lalu sempat menjadi topik panas di kalangan publik.
Pasangan yang harmonis serta bergelimang harta itu membuat warganet bingung tentang apa alasan mereka mencoba obat terlarang tersebut.
Namun rupanya menantu Aburizal Bakrie itu mengaku depresi karena keadaan pandemi Covid-19. Dia tak tahan dengah segala perubahan di hidupnya karena wabah tersebut.
Menggunakan narkoba jenis sabu dipilih ibu tiga anak itu untuk melenyapkan rasa stressnya. Tidak sendiri, ia bersama suami dan supirnya ditangkap karena masalah yang sama.
Gara-gara itu Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie divonis satu tahun penjara yang kemudian hukumannya diringankan menjadi rehabilitasi.
3. Lucinta Luna
Pada 2021 lalu Lucinta Luna diamankan di apartemen pribadinya di kawasan Jakarta Pusat. Kala itu ia diciduk bersama kekasihnya waktu itu Abash, dengan barang bukti berupa ekstasi dan obat penenang.
Saat diselidiki lebih lanjut, selebgram tersebut menyebut faktor depresi sebagai alasannya mengonsumsi obat jenis Tramadol. Lucinta mengaku sudah enam bulan mengonsumsi benda haram itu untuk menjaganya tetap "waras".
Karena kasus itu Lucinta Luna dihukum penjara selama 1,5 tahun. Saat ditangkap ia mengaku menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya lagi.
Artis yang sempat viral karena dituduh selingkuhan, Jennifer Dunn menjadi daftar lain sebagai artis yang memakai narkoba karena alasan depresi.
Jennifer Dunn ditangkap setelah bandar tempatnya membeli narkoba tertangkap polisi. Dari hasil penyelidikan, terungkap istri Faisal Haris kerap berbelanja narkoba jenis sabu.
Pada penangkapannya yang kedua kali tahun 2018 lalu, Jennifer mengaku stres karena pemberitaan yang menyebut dirinya pelakor menjadi pemicunya nyabu. Dia tak kuat dan mencari pelarian pada benda haram itu.
5. Fachri Albar
Aktor Fachri Albar ditangkap polisi karena miliki narkoba jenis sabu, ganja, tablet berwarna pink yang diduga narkotika, serta Dumolid pada 2018 lalu.
Saat diselidiki, sang aktor sudah mengonsumi obat-obatan itu sejak 2004 dan kembali memakai pada 2007 dan berlanjut hingga diciduk.
Diungkap dokter yang memeriksanya, putra Achmad Albar ini punya masalah kepercayaan diri yang akhirnya menimbulkan depresi. Menurutnya menggunakan narkoba membuatnya lebih pede dalam menghadapi orang lain.
Gara-gara itu laki-laki 41 tahun terancam hukuman penjara 12 tahun. Namun seiring sidang bergulir, putusannya diringankan hanya menjadi rehabilitasi selama enam bulan.