Suara.com - Labuan Bajo kini menjadi salah satu persinggahan wisata yang tidak saja dikenal oleh orang Indonesia, tapi juga warga asing. Namun meski begitu, budaya di Labuan Bajo tidak banyak yang tahu.
Terinspirasi dari hal tersebut, rumah produksi Putaar Film menggarap film bergenre drama komedi bertajuk Nona Manis Sayange. Film ini menyuguhkan kisah percintaan dengan latar belakang adat dan budaya di Pulau Nusa Tengara Timur, khususnya Labuan Bajo.
Film Nona Manis Sayange ini, mengedepankan isu tentang uang mahar (belis), yang sampai saat ini terus berjalan. Persoalan masyarakat di Labuan Bajo yang kaitannya dengan persoalan belis menjadi populer di wilayah Labuan Bajo khususnya, dan masyarakat NTT pada keseluluruhannya. Mereka tidak bisa menikah secara adat, mereka menikah secara agama dan negara melalui catatan sipil. Karena Untuk pernikahan adat sendiri biasa mereka harus berutang belis/mahar .
Eksekutif Produser Putaar Film, DR Ngadiman mengungkankan, dirinya merasa terpanggil untuk mengenalkan adat dan budaya Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, karena belum banyak masyarakat luas yang mengetahuinya.
Baca Juga: Dibintangi Kim So Hyun dan Yoon Doojoon Highlight, Intip Sinopsis Drakor Komedi Radio Romance
"Latar belakang kami membuat film ini adalah untuk memperkenalkan adat dan budaya NTT khususnya Labuan Bajo yang mana keindahannya sangat mempesona dan lagi menjadi perhatian banyak turis baik dari dalam maupun luar negeri. Adat dan budayanya belum maksimal diketahui banyak orang. Sehingga kami memandang perlu untuk memperkenalkan kepada semua pihak termasuk membantu promosi pariwisata indonesia kepada orang banyak," ujar DR Ngadiman.
Sedangkan sutradara Hestu Saputra mengungkapkan, perlu proses panjang dalam mengerjakan proyek film Nona Manis Sayange. Apalagi, film ini juga memanfaatkan teknologi CGI.
"Tinggal selangkah menuju Final. Film Nona Manis Sayange termasuk proses paling lama di antara perjalanan saya membuat beberap film sebelumnya, dari editing, CGI, dan sarana teknis lainnya yang kita upayakan semaksimal mungkin dalam berupaya menyampaikan narasi elemen-elemen kehidupan yang terbangun menjadikan cerita bisa kuat penyampaiannya, itu tujuan utamanya," kata Hestu.
"Total waktu yang di butuhkan penyelesain film ini satu tahun dua bulan sampai hari ini. dari ide menulis riset sampai editing post. Syutingnya sendiri total 23 hari production days," kata Hestu menyambung.
Film Nona Manis Sayange menceritakan tentang kisah cinta Sika dan Akram. Bersahabat sejak kecil, cintapun tumbuh kuat di antara Sika dan Akram. Rintangan besar muncul dari Ayah Sika (Mathias Muchus), yang menganggap Akram tidak pantas menikahi Sika.
Perjuangan akram untuk memenuhi harapan dari Ayah Sika menjadi perjalanan yang berat, dia berusaha memenuhi permintaan uang belis atau mahar yang sangat tinggi dari Ayah Sika, Sementara itu, Sika berusaha meyakinkan Ayahnya bahwa cinta sejati tidak dapat dinilai dari materi dan status sosial. Cerita yang mengajarkan tentang perbedaan yang dilihat dari sudut pandang adat budaya di Labuan Bajo.
Film Nona Manis Sayange akan tayang di 2023 ini akan diperankan oleh Denzel Jordan Pangeran, Haico Van Der Veken, Bhisma Mulia, Mathias Muchus, Chanceline, Luz Victoria.