Cek Fakta
Suara.com - Anak Pinkan Mambo, MA, mengungkap kejadian yang membuatnya bicara mengenai pelecehan seksual sang ayah tiri. Beberapa minggu lalu, Pinkan rupanya memberikan pernyataan yang keterlaluan sehingga MA kehabisan kesabaran.
Awalnya MA menghubungi Pinkan Mambo untuk mengurus pembuatan KTP. Namun Pinkan Mambo malah membahas masalah pelecehan seksual yang dialami MA di masa lalu.
"Dia bilang kayak 'bisa aja aku bilang ke semuanya kalau misal kamu yang nyamperin ke kamar suaminya (Pinkan Mambo)'," cerita MA di YouTube Feni Rose Official dalam konten yang tayang pada Minggu (30/7/2023)
MA menduga apabila Pinkan Mambo mengungkit masalah itu karena ingin ia kembali ke rumah. Sejak dijemput ayah kandungnya karena kasus pelecehan seksual sang papa tiri, MA memang sudah tidak tinggal bersama Pinkan Mambo.
Baca Juga: Tega! Pinkan Mambo Malah Bongkar Aib Putrinya yang Jadi Korban Kekerasan Seksual Steve Wantania
"Itu luka yang paling dalam yang kualami. Dan misal di-trigger sama mami dengan bilang kalau misal itu salah aku, itu sakit banget. Ngelukain aku banget. Jadi aku nangis," ujar MA.
![Pinkan Mambo di kawasan Tendean, Jakarta, Senin (31/7/2023). [Suara.com/ Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/07/31/79434-pinkan-mambo-di-kawasan-tendean-jakarta-senin-3172023.jpg)
Lebih lanjut, MA bukannya marah kepada Pinkan Mambo, melainkan merasa kecewa dan sedih. Bagaimana tidak, Pinkan Mambo yang notabene ibu kandungnya sendiri justru berulang kali mengingatkan peristiwa paling traumatis dalam hidup gadis 17 tahun tersebut.
"Dari dulu aku mencoba melupakan kejadian ini. Dan selalu ada aja, misal aku berbuat kesalahan, mami aku bakal bawa masalah ini lagi. Diomongin. Kayak 'kamu itu sama aja kayak dia'. Kayak sama-sama jahat," tutur MA.
Sebagai informasi, MA merupakan anak kedua Pinkan Mambo dari pernikahannya dengan Sandy Sanjaya. MA dilecehkan Steve Wantania yang kini masih berstatus suami Pinkan Mambo.
Berkat tindakan Sandy Sanjaya saat MA mengadu, Steve Wantania kini mendekam dipenjara. Steve divonis 9,5 tahun penjara dan denda sebesar Rp1 miliar.
Kontributor : Neressa Prahastiwi
