Suara.com - Kasus influencer Jovi Adhiguna makan kerupuk babi di Restoran Bakso A Fung di Bandara Ngurah Rai, Bali, berbuntut panjang.
Setelah restoran menghancurkan semua mangkoknya dan mengganti dengan mangkok baru. Itupun dibiayai oleh Jovi Adhiguna sebagai bentuk tanggung jawabnya.
Namun, respons tersebut dinilai menyinggung umat Hindu di Bali, seperti yang diungkapkan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Provinsi Bali, Arya Wedakarna.
"Pada hari ini tiang datang untuk meminta klarifikasi tentang adanya aduan dari umat Hindu Bali terkait dengan konten respons dari Bakso A Fung," kata Arya Wedakarna, dikutip dari unggahan Niluh Djelantik pada Minggu (30/7/2023).
Baca Juga: 5 Kontroversi Dul Jaelani, Kini Sesumbar Sebut 1000 Wanita Mau Tidur Dengannya
Tidak ingin citra Bali di mata internasional tercoreng, Arya Wedakafna meminta Bakso A Fung di Bandara Ngurah Rai ditutup.
"Kita tidak mau citra Bali yang internasional menjadi rusak hanya karena satu atau dua restoran untuk tidak dilanjutkan kembali izin dari restoran bakso ini," sambungnya.
Namun, permintaan Arya Wedakarna dibantah keras oleh Niluh Djelantik. Menururnya, hal itu berpotensi mengadu domba karena tidak ada warga Bali yang mempermasalahkannya.
"Bali mana yang kamu wakili? @aryawedakarna mbok jangan bikin pernyataan berpotensi mengadu domba kami," tuturnya.
Selain itu, tindakan sang pejabat sama sekali tidak menunjukkan rasa toleransi sama sekali.
"Mengapa hidup harus dibikin ruwet. Tanyakan kepada semua pedagang babi guling di Bali apakah mereka merasa terhina?" tandasnya.