Suara.com - Sikap Catheez saat makan di angkringan menuai beragam hujatan dari warganet. Bahkan ada yang membandingkan Catheez dengan Sisca Kohl lantaran sama-sama keturunan Tionghoa.
Dalam vlog yang dirilis baru-baru ini, Catheez mengajak Yusuke Sakazaki anggota Waseda Boys makan di angkringan untuk pertama kalinya. Tak hanya bilang jijik, selebgram asal Surabaya ini juga mengendus bau makanan yang dijual.
Sikap Catheez membuat warganet berang dan mengkritiknya habis-habisan. Beberapa menyeret nama Sisca Kohl yang dianggap rendah hati walaupun sering dijuluki sultan.
Sisca Kohl dikenal sebagai YouTuber yang sering membuat konten eksperimen kuliner dengan bahan-bahan yang harganya fantastis. Namun istri Jess No Limit ini juga beberapa kali mencoba makanan kaki lima.
Baca Juga: Catheez Mewek Dipaksa Bahas Keluarga, Sikap Raffi Ahmad Jadi Sorotan
Meski terlihat seperti pamer kekayaan, Sisca Kohl justru tak pernah sombong. Sisca juga memiliki sikap kalem dan sopan. Inilah yang membuat warganet merasa Sisca jauh lebih baik dari Catheez.
"Gue fans banget sama Sisca," komentar akun @meghaclt.
"Kalau Sisca Kohl tuh kaya tapi nggak pernah sok kaya," tambah akun @poetri_poetriaaaan.
"Sisca Kohl mah beda kelas sama dia," cibir akun @nadyafiraaa_.
Sementara itu, Catheez sudah menanggapi hujatan atas sikapnya yang dianggap tak sopan di kolom komentar vlog kontroversialnya. Dia membela diri dengan alasan ini adalah pertama kalinya dia ke angkringan.
Baca Juga: Catheez Mewek Ogah Bahas Keluarga, Sikap Raffi Ahmad Disorot
"Jujur ini pertama kali aku ke angkringan, biasanya order lewat ojol online. Dan aku nggak tahu aku sendiri yang kayak gini atau ada yang sama. Tapi memang dari dulu aku punya kebiasaan mau makanan apapun selalu aku cium dulu, jadi aku pikir itu normal," ungkapnya.
"Jadi buat yang salah paham aku merasa jijik dll karena ngendus-ngendus itu jelas nggak ya. Dan kalo aku jijik pun ngapain aku ajak Sasuke (Yusuke) ke angkringan," jelasnya lebih lanjut.
Sebagai penutup, Catheez berterima kasih atas kritik dan saran yang diberikan warganet padanya.
Kontributor : Chusnul Chotimah