Suara.com - Genre horor biasanya ditemui dalam film ataupun cerita dalam novel. Tapi bagaimana dengan pementasan teater? Jawaban ada di Ariyah dari Jembatan Ancol.
Ariyah dari Jembatan Ancol menjadi pertunjukan teater yang diproduksi Happy Salma. Sang aktris memang sempat menjanjikan dalam konferensi pers, akan menyuguhkan suasana horor dalam lakon tersebut.
Namun horor seperti apa yang disajikan? Sebab dalam bayangan, biasanya horor akan diwarnai dengan jumpscare, entah dari sisi suara atau kemunculan sosok menyeramkan secara mendadak.
Tapi hal itu tidak terjadi dalam lakon Ariyah dari Jembatan Ancol. Happy Salma bersama tim produksi justru memunculkan para hantu dengan slow motion.
Baca Juga: Chelsea Islan Hingga Mikha Tambayong Bakal Main Teater 'Ariyah dari Jembatan Ancol'
Mari kita mulai bagaimana pertunjukan teater Ariyah dari Jembatan Ancol, menjadi tontonan yang bergenre horor.
Kisah urban legend ini dimulai dengan latar kawasan Paseban di 1817. Ariyah (Chelsea Islan) dan ibunya, Mak Sabilah (Ririn Ekawati) memiliki utang kepada Juragan Tambas (Ario Bayu).
Ariyah yang saat itu sudah memiliki pacar, Karim (Gusty Pratama) terpaksa menjadi jaminan utang.
Saat hendak dijadikan istri muda, Ariyah berontak. Ia berlari ke tempat di mana sang kekasih dibunuh dan jasadnya dibuang di Jembatan Ancol.
Ariyah mati di tangan centeng suruhan Juragan Tambas. Di sinilah ia kemudian menjadi hantu penasaran yang mencari sang kekasih.
Baca Juga: Tangis Chelsea Islan Pecah saat Main Teater Ariyah Dari Jembatan Ancol
Sisi horor kemudian muncul, saat set panggung dengan latar kuburan didatangi sosok berbaju putih panjang. Hantu ini tidak tiba-tiba ada, ia masuk perlahan sambil diiringi musik.
Bukan musik yang mengagetkan, tapi seperti mendengar alunan sedih.
Saat si hantu muncul, ia bicara dengan penjaga makam, Ncang (Joind Bayuwinanda). Tapi kemudian, sosok hantu Ariyah hadir, berjalan perlahan ke arah Ncang.
Sebagai informasi, ini, tidak lagi mengisahkan era 80-an, tapi masuk ke masa kini, 2023.
Perubahan waktu ini ditandai dengan hadirnya tokoh Yulia (Mikha Tambayong) yang diganggu hantu.
Sang sutradara, menaruh detail kemunculan hantu dari beberapa sisi. Ada yang langsung secara wujud, atau cuma potongan tangan di bagian tembok.
Kendati Ariyah Dari Jembatan Ancol menjadi suguhan yang menarik, ada yang terasa disayangkan. Sebab para pemain tetap menggunakan mikrofon.
Sementara ada pertunjukan teater, di mana sang aktris atau aktornya berucap tanpa menggunakan mikrofon. Sehingga emosinya lebih terasa.
Satu hal lagi, soal sosok Ariyah, si gadis Betawi yang diperankan artis berwajah bule, Chelsea Islan. Bayangan gadis dengan muka asli orang Indonesia pun seketika pudar.
Tapi terlepas itu, Chelsea Islan sudah berusaha tampil bak gadis Betawi lewat logatnya, "aye, buaye" dan beberapa percakapan dengan dialek Betawi.
Penasaran seperti apa cerita selengkapnya Ariyah Dari Jembatan Ancol? Saksikan pertunjukannya di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada 27-28 Juli 2023.