Suara.com - DJ atau disc jockey kini menjadi sebuah profesi yang mengasyikkan dan sangat dibutuhkan dalam ingar bingar dunia entertainment. Tidak hanya pandai mengolah musik di atas turntable, JD juga punya kewajiban menghidupkan suasana dan membuat orang riang gembira.
Hal itu yang menjadi asalan seorang Jams Hybrid mencintai dunia musik EDM dan tertarik menjadi DJ. Lelaki pemilik nama asli Ahmad Jamal Nursholih ini begitu semangat untuk belajar mengolah dan meramu musik yang asyik untuk bergoyang.
Sejak remaja James Hybrid sudah rajin belajar nge-DJ. Ia pun kerap mendatangi club-club terkenal di Jakarta dan Bali, bukan sekadar untuk menikmati party, tapi juga mempelajari musik-musik keren yang biasa disajikan para DJ.
Ketekunan James Hybrid belajar nge-DJ pun membuahkan hasil. Dengan kemampuannya meramu musik, ia pun kerap diundang ke club-club di Bali. Salah satunya di LXXY Club Bali yang merupakan club yang menempati peringkat ke 90 dalam daftar 100 TOP MAG Dunia.
Baca Juga: Salma Salsabila hingga Ardhito Pramono Buka Hari Pertama Jazz Gunung Bromo 2023
Puncaknya, Jams diundang di salah satu festival musik EDM terbesar di Indonesia, Djakarta Warehouse Project (DWP) 2019. Sekadar informasi, DWP merupakan event yang dapat dikatakan "tak ramah" bagi para DJ Tanah Air. Karena panitia penyelenggara sangat selektif dalam memilih talent yang akan bermain di sana, sehingga sangat jarang ada DJ Indonesia yang bisa menembus festival tersebut.
"Wah rasanya enggak akan aku lupain, pengalaman terbaik yang pernah aku rasain. Ketika foto dan nama aku ada di megatron, spanduk dan media lainnya yang ada di event DWP situ dan bisa membawakan set musik aku di atas panggung yang megah dengan alat dan sound yang sangat proper di depan banyaknya orang," kata DJ Jams Hybrid kepada wartawan.
DJ Jams Hybrid juga mengaku sangat senang karena ia bisa bertemu dengan sejumlah DJ terbaikk dunia. "Bisa satu stage dengan DJ-DJ internasional yang dulu cuma bisa liat di YouTube sekarang bisa perform bareng, itu another level sih. Pokoknya Senang, bahagia dan bangga dengan pencapaian diri sendiri," ujar lelaki kelahiran Sumedang, 22 Maret 1994 ini.
Selain pernah menjadi bagian dari festival DWP 2019, DJ Jams Hybrid yang kini berdomisili di Bali tersebut juga pernah menorehkan beragam prestasi lainnya. Tercatat, Jams pernah masuk dalam 40 DJ Hunt DWP 2016, dan menjadi top 3 Iceperience Battle DJ pada tahun 2018.
Untuk karya, tentu sudah tak perlu diragukan lagi. Setelah ambil bagian dalam proyek Going Through feat Ozflow & Ryan Julian, serta HQQ Dance feat Hellocase, Jams Hybrid kini juga tengah disibukkan dengan proyek remix lagu Nanana dari Peggy You bersama dengan Onadio Leonardo, aktor dan mantan vokalis band Killing Me Inside.
Baca Juga: Fans Tuntut Juicy Luicy untuk Segera Rilis Lagu Asing
Dengan prestasinya itu, DJ Jams Hybrid kini menjadi salah satu DJ dengan bayaran mahal dan memiliki agenda padat mengisi acara-acara di sejumlah club-club ternama di kota-kota besar di Indonesia. Dia pun kini bisa membuat bangga orangtuanya, yang dulu sempat tak mengizinkannya menjadi seorang DJ.
"Setelah perform di event sebesar DWP itu otomatis level aku semakin naik dan dari situ banyak management club mulai mencari dan ingin aku perform di club club mereka yang ada di Indonesia. Teman dan keluarga pun ikut bangga dan akhirnya menghargai apa yang aku kerjakan selama ini. Yang awalnya kurang setuju karena image dunia malamnya itu, sekarang mereka pun jadi support aku untuk terus maju," tutur DJ Jams Hybrid.