Suara.com - Lama tak terdengar, kabar Noe Letto kini kembali disorot. Selain karena kondisi kesehatan ayahnya Cak Nun yang tengah jatuh sakit, juga karena kisah hijrahnya yang cukup berliku.
Siapa sangka Noe Letto yang dikenal dengan lagu-lagu melow dan syarat nilai islami itu pernah menjadi seorang atheis. Kisahnya telah diungkap dalam sejumlah podcast salah satunya Close the Door Deddy Corbuzier yang ditayangkan pada (18/7/2023).
Setelah kembali memeluk Islam, Noe mengikuti jejak ayahnya dengan ikut berdakwah. Nah, berikut profil dan biodata Noe Letto serta perjalanan hijrahnya.
1. Latar Belakang Noe Letto
![Noe Letto [Instagram/@sinausabrangmdp]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/07/29/81736-noe-letto-instagramatsinausabrangmdp.jpg)
Noe Letto lahir pada 19 Juni 1979 di Yogyakarta dengan nama Sabrang Mowo Damar Panuluh. Ia adalah anak pertama dari budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun dari pernikahannya dengan Neneng Suryaningsih. Noe juga merupakan anak sambung dari artis Novia Kolopaking.
Ketika berusia 6 tahun, kedua orangtuanya bercerai yang membuatnya pindah ke Lampung. Ia menempuh pendidikan di Lampung hingga bangku SMP sedangkan SMA-nya ia tempuh di SMU 7 Yogyakarta.
Noe lulus dari Universitas Alberta, Kanada dengan dua gelar yaitu Bachelor of Mathematic dan Bachelor of Physics. Kini dirinya dikenal sebagai penyanyi dan pendakwah seperti ayahnya di Rumah Maiyah, Yogyakarta.
2. Perjalanan Karier

Setelah kembali ke Indonesia, Noe mulai bermain musik di studio Kiai Kanjeng, grup musik pimpinan Novi Budianto, sahabat Cak Nun. Dari studio inilah Noe belajar mixing, mastering, menulis dan memproduksi musik hingga menulis lirik lagu.
Baca Juga: Pernah Ateis, Noe Letto Ungkap 2 Hal yang Bikin Balik ke Islam
Lagu ciptaannya selama belajar di studio dituangkan dalam album perdana Letto yaitu Truth, Cry, and Lie (2005). Album tersebut sukses meraih double platinum dan segera membawa Letto menjadi salah satu band papan atas Indonesia.