Suara.com - Persoalan hak royalti antara band Kotak dan mantan personelnya, Posan Tobing belum berakhir. Terbaru, Posan merespons tanggapan Tantri vokalis Kotak yang menyatakan siap melawan.
"Akun gue aja lu blok seperti pengecut, segala mau lawan gue lu," tulis Posan Tobing di Instagram Story, Selasa (11/7/2023).
Hanya saja, Posan Tobing tetap menerima tantangan Tantri yang mengklaim bakal mengambil tindakan bersama Kotak untuk menyikapi tudingan menyanyikan lagu ciptaannya tanpa izin.
"Ayo lawan, memang itu yang gue tunggu," kata Posan Tobing.
Posan Tobing juga balik mengkritik Tantri soal pernyataan pemakluman para personel Kotak tentang perilaku eks drummer mereka. Ia menyebut mantan rekan satu bandnya sebagai orang-orang yang lupa daratan setelah tenar.
"Lupa daratan lu. Apa yang mau lu maklumi? Yang ada juga gue, yang sudah banyak maklum. 11 tahun itu nggak sebentar," kata Posan Tobing.
Di unggahan berikutnya, Posan Tobing mengunggah tangkapan layar Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Ia menggarisbawahi poin tentang pentingnya izin dari pencipta lagu untuk setiap individu yang ingin membawakan karya mereka.
Sebagai pengingat, Posan Tobing mempermasalahkan tidak adanya izin dari para personel aktif Kotak sebelum membawakan karya-karyanya sejak September 2022. Ia juga menagih hak royalti yang tidak pernah dibayarkan lagi semenjak memutuskan mundur dari Kotak pada 2011.
Terbaru, Posan Tobing mensomasi para personel aktif Kotak untuk tidak lagi menyanyikan lagu-lagu ciptaannya di atas panggung. Gugatan perdata akan dilayangkan andai peringatan tidak diindahkan.
Baca Juga: Posan Tobing Somasi Band Kotak soal Hak Cipta, Ini Daftar Lagu yang Tak Boleh Dinyanyikan
Para personel Kotak yang sempat tidak mengeluarkan pernyataan apa pun akhirnya menanggapi aksi Posan Tobing. Lewat Tantri, para personel aktif Kotak menyatakan siap meladeni tantangan Posan Tobing.
"Kemarin dimaklumi, sekarang harus dilawan. Lawan nggak? Hantam!," kata Tantri Syalindri.
Menurut versi Tantri, apa yang disampaikan Posan Tobing ke publik merupakan cerita yang tidak benar. Penting untuk para personel aktif Kotak meluruskan tudingan itu.
"Kali ini sudah kelewatan fitnah dan gorengannya, takut jadi gosong. Jadi sepertinya saya harus bersikap," kata Tantri Syalindri.
Hanya saja, belum ada penjelasan lebih lanjut dari Tantri terkait sikap apa yang akan diambil para personel Kotak untuk menanggapi somasi Posan Tobing.