Video Lawasnya Dianggap Melecehkan Kisah Nabi, Begini Tanggapan Majelis Lucu Indonesia

Rabu, 05 Juli 2023 | 16:58 WIB
Video Lawasnya Dianggap Melecehkan Kisah Nabi, Begini Tanggapan Majelis Lucu Indonesia
Peluncuran platform video Lucuflix, garapan Majelis Lucu Indonesia, di CGV FX Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/7/2023). [Suara.com/Tiara Rosana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Coki Pardede, Tretan Muslim dan Adriano Qalbi belakangan menjadi sorotan usai video candaan lawas mereka dianggap menistakan agama viral.

Kala itu, ketiga komika tersebut membahas soal prank terparah di dunia dan ternyata jawabannya menyangkut soal kisah Nabi Ibrahim.

Baik Coki Pardede maupun Adriano Qalbi ikut menertawakan persoalan sensitif itu. Sementara Tretan Muslim bersusah payah menahan tawa.

Menanggapi persoalan tersebut, Patrick Effendi, Co Founder sekaligus CEO Majelis Lucu Indonesia memberikan klarifikasi.

Baca Juga: Dihujat soal Candaan Nabi Ibrahim, Coki Pardede Pertanyakan Niat dan Maksud Ustaz Hilmi Firdausi

Dia menuturkan bahwa candaan tersebut bukan diprakarsai oleh ketiga talentnya, melainkan datang dari komentar salah satu penonton.

"Konten Battle Dark Jokes itu materi dari penonton, semua dari penonton yang dibacakan oleh Adri, Coki, dan Muslim yang kemudian ditantang jangan bereaksi," tutur Patrick Effendi saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/7/2023).

Patrick juga menuturkan bahwa baik organisasinya maupun para talent tidak pernah berniat menjadikan topik agama sebagai candaan. Niat mereka hanya murni untuk menghibur penonton.

Lalu menurutnya situasi politik yang ada sekarang lah yang menjadikan konten lawas itu semakin panas.

"MLI itu tidak pernah punya niat untuk membercandakan agama, sama sekali enggak ada," kata Patrick.

Baca Juga: Coki-Tretan Dihujat Imbas Tertawakan "Prank Nabi Ibrahim", yang Bikin Candaan Malah Lolos dari Kritik

"Justru kita ada karena ada perbedaan politik identitas segala macam dan ini jadi suatu macam gorengan untuk pertikaian," sambungnya lagi.

Sementara Coki Pardede dan Tretan Muslim sendiri menanggapi santai permasalahan tersebut. Mereka paham dengan risiko kontennya yang disebar di media sosial.

Keduanya malah justru mempertanyakan niat dan maksud si penyebar video yaitu Ustaz Hilmi Firdausi, padahal seperti yang diketahui video itu sendiri sudah dihapus dari kanal YouTube Majelis Lucu Indonesia.

"Gue juga paham apapun yang kita upload di sosial media, kemungkinan suatu saat akan ada masalah. Bila itu suatu saat dinaikkan kembali, permasalahannya bukan di kita, tapi yang naikin ada masalah apa," kata Coki Pardede.

"Kalau dengan video lama diupload kembali, jangan-jangan mereka masih punya stok video lama ya," imbuh Tretan Muslim berkelakar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI