Suara.com - Ahmad Dhani membuktikan keseriusan soal hak royalti para musisi. Tidak sendiri, pentolan Dewa 19 itu berjuang bersama 44 komposer lainnya membentuk AKSI, Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia.
Ahmad Dhani bersama Badai eks Kerispatih, Piyu Padi, Rieka Roeslan dan puluhan musisi lainnya memproklamirkan AKSI sebagai asosiasi, wadah bagi para musisi mendapatkan haknya.
"Kegiatannya adalah untuk memperbaiki nasib komposer seluruh Indonesia," kata Ahmad Dhani di kawasan Jakarta Pusat pada Senin (3/7/2023).
Ahmad Dhani yang merupakan Ketua Pembina AKSI menjelaskan lebih detail soal pekerjaan yang dilakoni asosiasinya tersebut. Hal yang kini tengah difokuskan adalah royalti dari lagu pada live event.
Baca Juga: Ahmad Dhani Siapkan Album Kompilasi Dewa 19 Tanpa Once Mekel
"Nanti kita minta dilibatkan dalam tata kelolanya maupun sistem. Sehingga nantinya WAMI tidak mengurusi live event," terang Ahmad Dhani.
Terkait dengan prosentase royalti, Ahmad Dhani menekankan, akan berdasar pada kesepakatan para musisi dengan pemegang acara atau EO.
"(Opsi lain) atau nanti dari peraturan pemerintah memberikan perihal besaran dari fee perform live event dari artis-artis yang harusnya membayar uang perform kami," terang suami Mulan Jameela tersebut.
Ahmad Dhani berharap akan makin banyak lagi musisi yang ikut bergabung. "Ya kalau mereka enggak butuh kami, kita juga enggak maksa dia," ucap musisi 51 tahun ini.
Selain mengurus royalti, hadirnya AKSI juga menjadi badan pengawas buat LMK, Lembaga Manajemen Kolektif. Ini merupakan lembaga yang menghimpun royalti para musisi.
Baca Juga: Berseteru Gara-Gara Royalti, Ahmad Dhani Tetap Jual Lagu Dewa 19 Berbau Once Mekel
"Karena dalam struktur royalti di LMK itu kan ada penarikan, pengumpulan, dan pendistribusian, Nah ini perlu pengawasannya," jelas Badai eks Kerispatih di acara yang sama.