Suara.com - Masalah Dewi Perssik dengan Ketua RT di lingkungan tinggalnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta gara-gara masalah sapi kurban belum selesai. Kali ini, ia mengklaim sampai difitnah buzzer.
Dewi Perssik menunjukkan bukti salah satu fitnah yang didapat imbas kasus sapi kurban lewat Instagram Stories, Sabtu (1/7/2023). Di situ, terlihat bukti screenshot salah satu akun YouTube yang mengaitkan masalah sang artis dengan tudingan pernah menghina Putri Ariani.
"Karma! Akibat Menghina Putri Ariani, Dewi Perssik Kurbannya Ditolak Malah Kena Batunya," bunyi judul video YouTube yang menampilkan berita tentang Dewi Perssik.
Di unggahan selanjutnya, Dewi Perssik menerangkan bahwa berita tersebut salah satu kreasi buzzer yang ingin menjatuhkan namanya.
"Banyak banget akun-akun bodong sama buzzer. Kukira lawanku cuma RT," tutur Dewi Perssik.
Dewi Perssik lalu meminta masyarakat untuk berhenti mengait-ngaitkan masalah kurban sapinya dengan sentimen politik. Ia menegaskan sejak awal tidak pernah membawa unsur politik saat akan berkurban.
"Sudah, pemilu masih lama," kata Dewi Perssik.
Dewi Perssik memastikan akan mengambil tindakan hukum kepada mereka yang masih berusaha menjatuhkan nama baiknya usai kasus sapi kurban.
"Ini fitnah. Akun ini akan saya tindak lanjuti, tunggu saja," tegas Dewi Perssik.
Baca Juga: Akting Penuh Emosi Dewi Perssik Jadi Janda Viral, Warganet: dari Hati ini Mah!
Sebagaimana diketahui, Dewi Perssik sempat mengeluh di Instagram soal niat mendaftar kurban yang ditolak oleh Ketua RT di lingkungan tinggalnya. Niat baiknya diduga dipermasalahkan gara-gara sentimen politik.
"Aku memang minta tolong ke relawan dari Sahabat Ganjar buat proses penyembelihan, maksudnya biar nggak merepotkan pengurus masjid. Ini masalahnya apa karena saya bertetangga dengan Pak Anies Baswedan ya?," tanya Dewi Perssik dalam keterangan tertulis.
Dewi Perssik bahkan sampai diminta membayar Rp100 juta oleh Ketua RT sebagai biaya bantuan mengangkat sapi dari truk ke masjid dekat rumahnya.
"Katanya, lingkungan sini tidak butuh dan tidak kekurangan daging. Kalaupun mau dibantuin sapinya, harus bayar Rp 100 juta. Kalau nggak, sapinya mau dilepas," papar Dewi Perssik.
Namun setelah dilakukan mediasi, terungkap bahwa Ketua RT di lingkungan tinggal Dewi Perssik bukan bermaksud meminta uang Rp 100 juta ke sang artis.
"Saya bukan minta, tapi saya bilang, 'Dibayar Rp100 juta pun saya nggak mau bantuin ngangkat sapinya'. Bukan kapasitas saya buat ngangkat sapi itu, saya nggak punya kemampuan buat itu," jelas lelaki bernama Malkan tersebut.
Ketua RT maupun pengurus masjid tempat Dewi Perssik tinggal juga tidak pernah menolak niat yang bersangkutan untuk kurban di sana.
"Kalau ditolak, kok sapinya bisa sampai ada enam jam di sini? Dari jam 10 (pagi) sampai jam 4 (sore). Apa itu bentuk penolakan namanya?," tanya Malkan.