Infografis
Suara.com - Penyanyi dangdut Dewi Perssik kembali jadi sorotan. Kali ini dia viral setelah berseteru dengan salah satu Ketua RT di dekat rumahnya.
Mereka berseteru setelah perihal hewan kurban. Usut punya usut hal itu terjadi lantaran perempuan yang disapa Depe itu hanya ingin menitipkan sapinya di masjid lalu berniat menyembelihnya di tempat lain.
Meski mediasi sudah dilakukan, tapi perselisihan itu belum juga usai. Dewi meninggalkan lokasi mediasi karena sudah emosi menghadapi seterunya.
Terlepas dari persoalan tersebut, Dewi Perssik diketahui memiliki banyak harta. Lantaran penghasilannya selain sebagai penyanyi dangdut juga membuka bisnis dari berbagai bidang.
Lantas dari mana saja sumber kekayaan Dewi Perssik? Berikut ulasannya.
1. Penyanyi Dangdut
Sumber kekayaan Dewi Perssik yang utama adalah pekerjaannya sebagai penyanyi dangdut. Biduan bernama asli Dewi Murya Agung sudah meniti karier di dunia musik dangdut sejak tahun 2003 silam. 20 tahun berkiprah sebagai penyanyi, sosoknya masih eksis sampai sekarang.
2. Jadi Juri
Tak jauh berbeda dari pekerjaan utamanya sebagai pedangdut, Dewi Perssik juga sibuk dengan pekerjaan sebagai juri kontes dangdut. Ia sudah sering dipercaya menjadi juri dalam ajang pencarian bakat penyanyi dangdut di berbagai stasiun TV.
3. Presenter
Begitu terjun ke dunia hiburan, ada banyak jalan pekerjaan yang terbuka untuk Dewi Perssik. Termasuk pekerjaan sebagai presenter yang memandu acara televisi. Salah satu program TV yang dipandu oleh pemilik goyang gergaji ini adalah Pagi-Pagi Ambyar. Ia juga memandu versi Ramadhan dari program yang sama dengan nama Sore-Sore Ambyar, versi Ramadhan dari acara tersebut.
4. Bintang Film
Dewi Perssik melebarkan sayap ke dunia akting lewat debut dalam sinetron berjudul Mimpi Manis (2006-2007). Sejauh ini Dewi Perssik sudah bermain dalam 9 judul sinetron. Ia kemudian menerima proyek film layar lebarnya dalam Tali Pocong Perawan (2008). Sejak saat itu sekitar 17 film layar lebar sudah Depe bintangi dan sebagian besar merupakan film horor dewasa. Lebih dari itu, Depe juga sudah bermain dalam puluhan judul FTV.
5. Endorsement
Punya banyak pengikut di media sosial dan nama besar sebagai artis, membuat Dewi Perssik juga kebanjiran tawaran endorsement. Penghasilan dari endorse menjadi sumber kekayaan Dewi seperti kebanyakan artis lainnya. Bahkan sekalipun sering gonta-ganti akun, tapi tetap banyak brand yang mempercayai Depe untuk mempromosikan produk mereka.
6. Bisnis Kuliner
Pundi-pundi rupiah yang dikumpulkan Dewi Perssik diputar kembali untuk berinvestasi dan berbisnis. Salah satu bisnisnya adalah di bidang kuliner dengan membuka restoran Bumbu Rempah Mamah Muda. Bisnisnya ini dibuka pada tahun 2020 lalu.
7. Cafe dan Penginapan
![Dewi Perssik ditemui di Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (23/6/2023). [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/06/23/69684-dewi-perssik.jpg)
Selain restoran, Dewi Perssik menambah pundi kekayaannya lewat penghasilan dari cafe dan penginapan yang ia miliki. Bisnisnya ini diberi nama Basecamp Military Lifestyle yang mengusung konsep cafe ala militer dengan fasilitas penginapan. Uniknya cafenya ini memiliki replika kapal selam militer lho.
8. Tempat Wisata
Beberapa tahun lalu, Dewi Perssik merintis usaha di bidang wisata dengan membuka objek wisata taman bunga. Tempat wisata milik Dewi Perssik bernama D'Castello yang lokasinya ada di Subang, Jawa Barat. Konsep bangunan yang diusung adalah ala Rusia dengan bangunan berkubah. D'Castello menawarkan banyak spot foto yang cantik dan tentunya Instagramable.
9. Jualan Jamu
Jamu menjadi sasaran bisnis selanjutnya yang dilirik oleh Dewi Perssik. Jamu yang diproduksi oleh Dewi Perssik adalah produk khas wanita termasuk teh untuk melangsingkan badan.
10. Bisnis Fashion
Busana muslim jadi sumber kekayaan Dewi Perssik selanjutnya. Ia membuka clothing line khusus busana muslim dengan bahan premium berkualitas.
Dengan banyaknya sumber kekayaan yang dimiliki Dewi Perssik tadi tak heran jika dirinya mampu menyiapkan sapi untuk berkurban. Sayangnya niatnya berkurban justru menjadi polemik yang cukup pelik dan panjang.
Kontributor : Safitri Yulikhah
