Suara.com - Gideon Tengker meralat total jumlah aset yang ia gugat terhadap Rieta Amilia menjadi Rp300 miliar. Semula ia menyebut total asetnya sebesar Rp100 miliar, tetapi setelah ditelaah lebih lanjut, jumlah hartanya ternyata jauh lebih besar.
Aset tersebut terdiri dari empat rumah yang berada di kawasan Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, Rumah Produksi Frame Ritz, Restoran Rietz Kitchen, Penginapan Resort Wyndham, Tamansari Jivva di Bali, Rumah Luwih Beach Resort di Bali dan tiga unit apartemen di The Capital Residence, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Saat ditanya mengapa orangtua Nagita Slavina itu tidak membuat perjanjian pra nikah sebelumnya, pihak Gideon Tengker berujar saat menikah dulu Rieta Amilia tidak punya apa-apa. Dulunya semua harta berasal dari keluarga besar Tengker.
"Saat menikah tidak ada perjanjian apapun, karena saat itu Ibu Rieta tidak memiliki apa-apa, yang punya dan memiliki apa-apa keluarga besar Tengker," ujar Erles Rareral usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (22/6/2023).
Erles Rareral berujar semua aset yang disebutkan dalam gugatan merupakan harta yang dibangun bersama oleh Gideon Tengker dan Rieta Amilia. Maka dari itu saat keduanya bercerai, harta tersebut seharusnya dibagi bersama.
"Semuanya, yang namanya dalam pernikahan tentunya menjadi hak bersama. Dan hak itu harus dibagi saat keduanya bubar," imbuh Erles Rareral.
Bukan omongan belaka, pihak Gideon Tengker memastikan bisa membawa bukti atas kepemilikan aset tersebut sebagai harta bersama. Kendati demikian kuasa hukumnya enggan menjelaskan lebih lanjut karena itu merupakan materi persidangan selanjutnya.
Sidang gugatan harta gono-gini tersebut juga sudah bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, mulai hari ini, Kamis (22/6/2023).
Agenda sidang perdana ini merupakan pemeriksaan berkas-berkas dan kehadiran pihak tergugat. Namun sidang ditunda lantaran ketidakhadiran pihak Rieta Amilia.
Baca Juga: Ketidakhadiran Rieta Amilia di Sidang Gugatan Gono-gini Bikin Kecewa Gideon Tengker
Rieta Amilia akan dipanggil kembali pada jadwal sidang selanjutnya yang rencananya akan digelar pada 6 Juli 2023 mendatang.