Suara.com - Cerita menarik datang dari band rock legendaris Indonesia, God Bless saat tampil di konser pertama Deep Purple di Jakarta pada 4 dan 5 Desember 1975. Mereka yang cuma tampil sehari awalnya dijadwalkan naik panggung sebagai pembuka dalam dua hari konser.
"Waktu itu harusnya kami main dua hari," ungkap Hendra Lie selaku produser eksekutif Mata Elang Production yang di masa itu masih berstatus sebagai manajer God Bless, ditemui di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (21/6/2023).
Namun jelang konser hari pertama, Deep Purple mengalami kendala teknis. Peralatan mereka tertahan di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma sehingga mempengaruhi persiapan God Bless.
"Pas hari pertama, ada beberapa alat Deep Purple yang tertahan di bandara. Jadi waktu kami untuk setting alat ikut ketunda. Kami kan enggak boleh setting alat sebelum Deep Purple. Itu kemauan dari promotor, yang saat kami meeting itu kami sebenarnya sama-sama," ujar Hendra Lie.
Baca Juga: Perjalanan Karier God Bless Bakal Diangkat ke Layar Lebar
Situasi tersebut mempengaruhi mental para personel God Bless jelang manggung. Ditambah lagi, penonton sudah memaksa masuk ke area konser sebelum waktu yang ditentukan.
"Jadi karena waktu setting alat molor, pas kami baru mau setting alat, penonton sudah maksa masuk. Ya kami kan jadi enggak kebagian waktu buat setting alat," papar Hendra Lie.
"Anak-anak ini sudah stres semua. Namanya mau manggung sama supergrup kan, ditambah lagi masalah setting alat belum beres, mereka makin down," sambungnya.
Hendra Lie yang tak mau ambil risiko langsung memutuskan untuk membatalkan aksi panggung God Bless di hari pertama konser Deep Purple. Hendri meminta kru panggung menurunkan semua peralatan Achmad Albar dan kawan-kawan.
"Saya kan juga harus berpikir cepat pada saat itu, jadi ya sudah, saya minta turun semua alatnya, saya menolak anak-anak God Bless untuk tampil," tutur Hendra Lie.
Baca Juga: Rayakan 50 Tahun Berkarya, God Bless Kemas Ulang 11 Lagu Terbaik Jadi Versi Orkestra
Keputusan Hendra Lie makin bulat setelah dirinya dan para personel God Bless mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari pihak promotor atas keputusan menolak tampil di konser hari pertama Deep Purple.
"Sempat ada omongan enggak enak lah dari promotor, dibilang band Melayu baru gini hari saja bikin repot. Waktu itu sempat bikin saya marah juga. Iyek (Achmad Albar) ini sudah sampai enggak doyan makan loh dari pagi," kisah Hendra Lie.
Beruntung, masalah tidak berlanjut sampai hari kedua konser Deep Purple di Jakarta. God Bless tetap tampil sesuai kesepakatan tanpa kendala berarti. "Ya sudah, akhirnya kami baru manggung di hari kedua," tutur Hendra Lie.