Suara.com - Paris Pernandes harus menerima kekalahan dari Jekson Karmela di ronde kedua, dalam ajang tinju amatir yang berlangsung di Bengkel SCBD pada 14 Juni 2023. Namun dari pihak Paris melihat ada beberapa kejanggalan dari pertandingan tersebut.
Pertandingan Paris Pernandes vs Jekson Karmela merupakan pertandingan ulang, setelah sebelumnya digelar pada 2002 di acara Holywing Sport Show. Saat itu, Paris sukses mengalahkan Jekson di ronde keempat.
Namun dipartai balas dendam yang disponsori Byon Combat ini, Jekson Karmela sukses mempermalukan Paris Pernandes. Bahkan, Paris sampai terjatuh tiga kali hingga mengalami pendarahan di pelipis mata. Usai pertandingan, sosok yang dikenal dengan jargon "Salam dari Binjai" ini harus dibantu alat bantu napas.
Namun banyak komentar mengenai pertandingan ini. Warganet curiga Paris Pernandes vs Jekson Karmela hanya hiburan semata. Apalagi melihat perlawanan Paris, sangat berbeda dari pertandingan pertama. Banyak yang curiga kalau duel ini sudah direkayasa.
Baca Juga: VIDEO Terbaru Indra Kenz Pakai Baju Tahanan, Muka Glowing dan Pipi Chubby
Sekadar catatan, Paris Pernandes dan Jekson Karmela dikenal sebagai seleb TikTok. Keduanya juga pula memiliki latar belakang bela diri.
Namun tuduhan kalau kekalahan Paris Pernandes hanya rekayasa dengan tegas dibantah oleh pelatih Paris Pernandes, Muhammad Azmi. Azmi bahkan tak terima anak asuhnya kalah dipertandingan tersebut. Apalagi, ia juga melihat ada sejumlah kejanggalan di pertandingan tersebut.
Dalam keterangan yang diterima Suara.com, ada beberapa catatan dari Muhammad Azmi yang dianggapnya janggal. Bahkan, Azmi juga meminta kejanggalan tersebut diinvestigasi semua pihak.
"Kekalahan Paris Pernandes sebenarnya tidak diduga sama sekali, Paris ingin memberikan permainan yang baik serta memberikan pertarungan yang sengit melawan Jackson Karmela," kata Muhammad Azmi.
Menurut Muhammad Azmi, dari menjelang hingga berjalannya pertandingan, ia melihat ada sejumlah kejanggalan. Seperti penata tanding (matchmaker) yang ada di combat justru memiliki petarung yang bertanding. "Ini dirasa tidak fair, karena mereka pasti akan mendorong untuk pertarungnya mendapatkan kemenangan," ujar Azmi.
Baca Juga: Foto Bareng Paris Pernandes yang Telanjang Dada, Dinar Candy: Kena Pukul Dia Mantap Juga
Kata Azmi, Paris Pernandes mendapatkan perlakukan tidak adil. Yang pertama pemakaian boxing gloves atau sarung tinju dilakukan di bawah ring. "Sedangkan sebaliknya, Jekson Karmela sudah terpasang boxing gloves waktu masuk ke atas ring, tanpa pengecekan sama sekali," imbuhnya.
Paris Pernandes juga harus menunggu selama tujuh hingga 10 menit dibawah ring untuk pengecekan dan pemasangan boxing gloves di bawah ring. "Baru kali ini dalam sejarah pemasangan boxing gloves dilakukan di bawah ring. Faktor ini sangat berpengaruh performa Paris, karena pemanasan yang dilakukan sebelumnya tidak berarti," ucapnya.
Selain itu, Azmi mencatat lebih dari delapan kali pukulan di kepala belakang yang dilakukan oleh Jekson Karmela terhadap Paris di atas ring, sehingga Paris harus mengalami cidera dan jatuh di ronde pertama.
"Banyak hal lagi pelanggaran yang dilakukan wasit, seperti waktu durasi melebihi 20 detik. Ini juga di temukan oleh masyarakat Indonesia yang tersebar di media sosial."
Rencananya, segala kejanggalan ini akan dicatat Muhammad Azmi untuk dipaparkan kepada publik. "Hal hal tersebut sedang kami inventarisir dan akan kami lakukan upaya-upaya yang dibenarkan oleh badan tinju dan pihak tertinggi di olahraga Indonesia. kami tidak akan berhenti sampai di sini. Walau begitu, kami menyampaikan bahwa kami menerima atas kekalahan Paris, jika itu dilakukan dengan fair," tutur Muhammad Azmi.