Suara.com - Raffi Ahmad dan Nagita Slavina baru-baru ini menghadiri acara internasional World Cultural Industry Forum yang dihelat di Daegu, Korea Selatan. Pasangan artis tersebut diundang secara khusus untuk mewakili Indonesia sebagai founder dari RANS Entertainment.
Di acara tersebut, Raffi Ahmad berhasil membuat bangga lantaran ia mendapatkan penghargaan sebagai salah satu influencer yang memberikan kontribusi besar untuk industri hiburan.
Tidak hanya itu, Raffi Ahmad juga berkesempatan untuk berpidato menggunakan Bahasa Inggris. Presenter 36 tahun itu banjir pujian karena berhasil berbahasa asing dengan lancar.
Kemampuan Bahasa Inggris Raffi Ahmad disebut meningkat pesat. Ia disebut tidak lagi hanya bisa mengucapkan kalimat andalannya "Very very famous" saat berbahasa Inggris.
Baca Juga: Dapat Penghargaan di Korea Selatan, Raffi Ahmad: Kita Harus Capek Kalau Mau Sukses!
Kendati banjir pujian, beberapa warganet menyadari bahwa suami Nagita Slavina itu membaca kertas saat berpidato. Dengan kata lain, Raffi Ahmad hanya membacakan pidato yang sudah disediakan sebelumnya.
Menanggapi hal itu, ayah dua anak itu mengakui bahwa ia berpidato dengan membaca kertas. Ia tidak segan mengakui bahwa saat itu mencontek.
"Alhamdulillah, aku mah senang saja. Iya, aku speech Bahasa Inggris nyontek-nyontek dikit. Cuma senang saja, alhamdulillah aku bersyukur," ujar Raffi Ahmad saat ditemui di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (18/6/2023).
Lebih lanjut, Raffi Ahmad berujar kalau undangannya kemarin ke Korea Selatan berhasil membuka peluang baru untuk bisnisnya. Ia menjadikan penghargaannya sebagai portofolio saat memperkenalkan diri kepada para pelaku bisnis internasional.
"Alhamdulillah dapat award Culture Forum Industry dan bisa buka peluang lagi untuk aku buka usaha. (Award) itu buat portofolio kita lah," ujar Raffi Ahmad.
Baca Juga: Urungkan Niat Dampingi Pemain Argentina, Ternyata Rafathar Trauma karena Ini
"Misal kita mau buka (bisnis) di Arab, Taiwan, nanti kan dilihat profilnya Raffi Ahmad, 'Oh influencer, followersnya 100 juta,' mereka pasti senang. Itu juga penting untuk profiling," katanya lagi.