Suara.com - Siapa tidak mengenal sosok Vina Panduwinata. Perempuan 63 tahun diketahui sebagai salah satu diva ternama di belantika musik Tanah Air.
Meski periode emasnya terbilang sudah usai, Vina Panduwinata tetap dikenal luas sampai sekarang. Karya-karyanya masih eksis hingga kalangan generasi milenial.
Namun belakangan, Vina Panduwinata mulai aktif di kegiatan sosial. Ia mendirikan yayasan khusus bagi para penderita kanker.
Mereka yang dipilih untuk menerima pengobatan pun tidak sembarangan. Vina Panduwinata melakukan seleksi ketat agar bantuan yang diberikan tepat sasaran.
Baca Juga: Interview: Cerita Aris Idol Terpuruk Usai Narkoba, Ngamen Hingga kini Mendunia bareng ST12
Lantas, apa yang melatarbelakangi keputusan Vina Panduwinata mendirikan yayasan kanker? Benarkah dirinya mendapat bisikan Tuhan untuk berbuat baik ke sesama di usia yang sudah tak lagi muda?
Berikut, hasil perbincangan dengan Vina Panduwinata tentang aksi sosialnya membantu penderita kanker.
Mama Ina, katanya baru mendirikan yayasan kanker?
Iya, saya ingin membantu penderita kanker yang kurang mampu. Saya bantu lewat yang kami punya.
Nama yayasannya apa?
Baca Juga: Interview: Perjalanan Karier Akting Shenina Cinnamon, dari Pemain Figuran Sampai Jadi Pemeran Utama
Nama yayasannya Vina Bakti Nusantara.
Dari kapan mulai berjalan yayasannya?
Kami baru mulai berapa bulan yang lalu. Jadi sekarang kami sedang mendata orang-orang mana, siapa saja yang pantas kami bantu.
Proses mendirikan yayasan kanker seperti apa?
Kalau dulu kan yayasan harus ada building-nya, sekarang nggak harus begitu. Jadi perusahaan ini ada kantor, nah di situ juga ada yayasan di tempat yang sama.
Kenapa kok terpikirkan mendirikan yayasan kanker?
Mama ini berpikir, karena ayah mama dulu meninggal karena kanker, jadi pasti itu trigger pertama. Terus sekitar kita kan banyak sekali yang kena dampak kanker, banyak kepada teman dan saudara kita. Bukan hanya yang sudah berumur, yang muda pun banyak.
Ide pertama buka yayasan kanker dari mana?
Hati mama ini awalnya yang terbuka. Jadi mama kayak dibisikin sama Tuhan. 'Nak, kamu buat sesuatu'. Kebetulan sekarang tahun ini sudah 64, jadi Mama Ina mau mengisi hidup untuk menjalankan kehidupan mama ini.
Pernah ada interaksi langsung dengan penderita kanker sebelum memulai yayasan?
Mama ini pernah ngobrol sama survivor yang umurnya sudah cukup. Itu lah yang sedih. Masih muda, hidup masih panjang, jadi ya sekiranya mama bisa membantu dengan cara mama ini.
Dari hasil obrolan dengan pasien kanker, kira-kira pemicunya apa saja sih?
Sel tubuh di mana yang tidak terjaga itu bisa membuat sel kanker tumbuh dengan baik. Pola hidup juga, sudah banyak yang instan, itu otomatis tidak sesehat yang bukan instan. Belum lagi tingkat stres tinggi, semua kerjaan memicu stres tinggi, karena persaingan hidup saat ini luar biasa.
Proses pengobatan di yayasan mama seperti apa?
Mama pakai obat herbal. Itu yang kami punya. Ternyata itu banyak sekali membantu banyak orang. Jadi obat ini bukan hal yang baru.
Buka rawat inap juga kah untuk pasien kanker?
Kalau menurut saya, penyembuhan itu kan nggak perlu tempat lain ya, jangan berpikir ini kayak yayasan yatim piatu, bukan. Orang itu tetap di rumah, tapi kita membantunya dengan cara pengobatan.
Ini termasuk upaya Mama Ina buat lebih peduli ke kesehatan juga ya?
Harus, karena nomor satu justru kesehatan itu harus kita jaga.