Imbas Kebakaran Hutan di Kanada, Pandji Pragiwaksono: Langit New York Menyeramkan

Kamis, 08 Juni 2023 | 14:32 WIB
Imbas Kebakaran Hutan di Kanada, Pandji Pragiwaksono: Langit New York Menyeramkan
Pandji Pragiwaksono (Instagram/pandji.pragiwaksono)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandji Pragiwaksono memperlihatkan langit di kota New York yang tidak terlihat jernih dan cenderung keruh. Ternyata, ini karena adanya kebakaran di wilayah Kanada.

Dalam foto di Instagram Pandji Pragiwaksono, langit kota New York tampak menguning. Bintang film Partikelir ini meyakinkan foto tersbeut bukanlah editan aplikasi.

"Tidak menggunakan filter apapun di Instagram. Kota New York makin menakutkan," kata Pandji Pragiwaksono pada Kamis (8/6/2023).

Pandji Pragiwaksono saat ini memang tinggal di Amerika Serikat. Keputusan ini sudah dilakukan sejak September 2021.

Baca Juga: Pandji Pragiwaksono Bingung Penyebab Kiper Thailand Emosi Sampai Hajar Timnas di Sea Games 2023

Unggahan Pandji Pragiwaksono [Instagram/@pandji.pragiwaksono]
Unggahan Pandji Pragiwaksono [Instagram/@pandji.pragiwaksono]

Namun beberapa waktu lalu, Pandji Pragiwaksoni sempat pulang ke Indonesia untuk mengurus series Name for a Band. Kini setelah projek tersebut rampung, komika 49 tahun tersebut kembali ke New York.

Hanya saja setelah Pandji Pragiwaksono kembali ke New York, kondisi di lingkungannya ternyata tidak dalam keadaan baik-baik saja.

BBC bahkan melaporkan, jutaan orang di wilayah Amerika Utara, termasuk Kanada dan Amerika Serikat sudah disarankan menggunakan masker. Ini karena tingkat kualitas udara yang buruk.

Para pejabat memperingatkan bahwa kondisi berasap dan berbahaya ini akan berlanjut hingga akhir pekan.

"Ini adalah situasi yang sementara dan bukan Covid-19," kata Gubernur New York, Kathy Hochul.

Baca Juga: Dengan Berat Hati, Pandji Pragiwaksono Ungkap Baru Pecat 16 Karyawan Comika Company

Kathy Hochul juga meyakinkan, New York memiliki sistem penyaringan udara berkualitas tinggi. Sehingga, transportasi bus dan kereta api masih bisa beroperasi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI