Suara.com - Soleh Solihun akan segera menyambut penayangan film Star Syndrome. Meski antusias, ia selaku sutradara juga harus menerima kenyataan bahwa jadwal tayang karyanya berbarengan dengan film-film box office seperti Fast X hingga Guardians of the Galaxy.
Melihat kenyataan itu, Soleh Solihun mengaku tidak berharap banyak saat membahas peluang Star Syndrome bisa menarik minat penonton di tengah banyaknya pilihan film box office.
"Saya wallahu alam saja," ujar Soleh Solihun di Taman Literasi Blok M, Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Belum lagi, Soleh Solihun juga masih harus bersaing dengan para sineas lokal lewat beberapa judul film horor seperti Kajiman: Iblis Terkejam Penagih Janji, Spirit Doll sampai Jin Khodam.
Baca Juga: Jadi Bintang Utama Film Star Syndrome, Gilang Dirga Malah Keluarkan Duit Lebih
"Masalahnya bukan cuma film box office kan, ada film horor juga," tutur Soleh Solihun.
Soleh Solihun sadar, peluang film horor dan box office untuk mencuri minat penonton lebih besar daripada Star Syndrome yang mengusung genre komedi. Tema yang diusung pun terlalu spesifik dengan menyoroti pasang surut kehidupan musisi.
"Memang kenyataannya persaingannya seperti itu kan," kata Soleh Solihun.
Soleh Solihun tinggal bisa memasrahkan nasibnya ke Sang Pencipta. Bila film Star Syndrome memang rezekinya, ia percaya apa yang dikerjakan akan tetap menuai hasil.
"Ya lihat saja nanti hasilnya gimana. Yang penting sudah berusaha promo. Masalah hasil, nanti biar Allah yang menentukan," ucap Soleh Solihun.
Baca Juga: Ikut Isi Soundtrack Film, Gilang Dirga Jadi Penyanyi Sungguhan di Star Syndrome
Film Star Syndrome bercerita tentang perjuangan eks vokalis band bernama Jay (Gilang Dirga) yang ingin kembali berkarya di panggung musik setelah melewati masa jayanya. Namun Jay harus menghadapi proses adaptasi yang cukup sulit dengan perkembangan industri musik.
Selain Gilang Dirga, Star Syndrome turut dibintangi Tissa Biani, Tanta Ginting hingga Tora Sudiro. Film besutan Mahakarya Pictures rencananya mulai tayang 8 Juni di bioskop.