Suara.com - Gandhi Fernando disorot gara-gara ulasannya tentang film live action The Little Mermaid yang mengandung unsur rasisme. Ia sendiri ternyata sudah sadar bahwa apa yang akan disampaikan bakal memicu pro kontra.
"Review gue ini kayaknya juga akan kontroversi sih," ujar Gandhi Fernando di TikTok, dikutip Minggu (28/5/2023).
Gandhi Fernando pun sudah menyiapkan tameng terhadap hal itu. Ia meminta para pengguna media sosial untuk menyaksikan ulasannya sampai selesai lebih dulu sebelum berkomentar.
"Review durasi 6,5 menit. Silakan tonton sampai selesai, baru komentar dan argumen," tutur Gandhi Fernando dalam keterangan foto.
Baca Juga: Gandhi Fernando Dituding Rasis Gara-Gara Ulas Film The Little Mermaid
Gandhi Fernando juga tetap pada argumennya tentang Disney yang sudah kelewat batas dalam mengkampanyekan anti rasis.
"Kampanye Disney sudah kelewat batas dan maksa banget," ucap Gandhi Fernando.
Sebelumnya, Gandhi Fernando memberikan ulasan jujur dari film The Little Mermaid. Ia kecewa karena Disney dalam karya terkininya terkesan hanya fokus menyuarakan gerakan anti rasisme.
"Menurut gue, film ini terlalu berusaha keras untuk menunjukkan ke semua orang bahwa mereka menentang isu rasis," terang Gandhi Fernando.
Saking fokusnya mengkampanyekan isu rasisme, Disney sampai melupakan detail-detail kecil yang menurut Gandhi Fernando merusak fokus penonton dalam memahami alur cerita The Little Mermaid.
Baca Juga: Link Nonton The little Mermaid Versi Animasi Disney, Nostalgia Sebelum Nonton Versi Live Action
"Disney memang berusaha mengirim pesan ke seluruh dunia bahwa setiap ras punya keseteraan, tapi mereka malah bikin film ini cuma terpusat ke masalah isu rasisme. Castingnya malah jadi mengganggu jalannya film," terang Gandhi Fernando.
"Dari King Triton yang Hispanik, Ariel yang kulit hitam, kakak-kakaknya yang dari ras berbagai belahan dunia, Sebastian dengan aksen Karibian, Ursula yang merupakan adik dari Traiton tapi kulit putih. Ya mungkin nggak masalah, makhluk laut nggak punya ras. Tapi bagaimana dengan castle keeper mereka yang berkulit hitam tapi anaknya putih?," lanjutnya.
Ulasan Gandhi Fernando menuai kemarahan publik saat ia secara spesifik membahas pemeran Ariel, Halle Bailey. Ia menyoroti bagaimana bisa seorang perempuan ras kulit hitam dalam kondisi telanjang seperti sang aktris dapat diperlakukan dengan sangat baik.
"Ariel kan dipungut dari laut telanjang bulat. Mana ada sih orang sebaik itu sampai nganter ke kastil? Apalagi Ariel kan kulit hitam ya, yang ada mah diperkosa dan human trafficking kali. Ini malah welcome banget, dimandiin, disikatin pula," jelas Gandhi Fernando.