Suara.com - Kontroversi The Little Mermaid tak berhenti sampai film live action itu tayang di bioskop. Gandhi Fernando yang kini alih profesi sebagai pengulas film bahkan menyebut karya terkini Disney terlalu fokus pada kampanye mereka dalam memerangi isu rasisme.
"Menurut gue, film ini terlalu berusaha keras untuk menunjukkan ke semua orang bahwa mereka menentang isu rasis," ujar Gandhi Fernando dalam unggahan TikTok-nya, dikutip Minggu (28/5/2023).
Saking fokusnya mengkampanyekan isu rasisme, Disney sampai melupakan detail-detail kecil yang menurut Gandhi Fernando merusak fokus penonton dalam memahami alur cerita The Little Mermaid.
"Disney memang berusaha mengirim pesan ke seluruh dunia bahwa setiap ras punya keseteraan, tapi mereka malah bikin film ini cuma terpusat ke masalah isu rasisme. Castingnya malah jadi mengganggu jalannya film," tutur Gandhi Fernando.
Baca Juga: Profil Halle Bailey, Pemeran Ariel di Film The Little Mermaid yang Jago Akting dan Nyanyi
"Dari King Triton yang Hispanik, Ariel yang kulit hitam, kakak-kakaknya yang dari ras berbagai belahan dunia, Sebastian dengan aksen Karibian, Ursula yang merupakan adik dari Traiton tapi kulit putih. Ya mungkin nggak masalah, makhluk laut nggak punya ras. Tapi bagaimana dengan castle keeper mereka yang berkulit hitam tapi anaknya putih?" lanjutnya.
Gandhi Fernando juga menyoroti bagaimana penampilan Halle Bailey sebagai Ariel yang malah kalah cantik dari kakak-kakaknya. Sangat berbeda dari versi animasi di mana Ariel jadi primadona di keluarga Raja Triton.
"Itu gimbalnya kayak kelilit berantakan, dan dari layar bioskop kelihatan kayak bau apek laut. Malah rambut-rambut kakaknya yang bagus banget. Kakak-kakaknya Ariel yang Asia, Eropa, Hispanik bahkan yang Afrika itu flawless. Tapi Ariel, aduh, sudah kusam, ada jerawat batu pula di dagu," papar Gandhi Fernando.
Beberapa adegan film The Little Mermaid yang kurang masuk akal pun ikut dikomentari Gandhi Fernando. Salah satunya seperti ketika Ariel dibawa ke kastil dalam kondisi telanjang.
"Ariel kan dipungut dari laut telanjang bulat. Mana ada sih orang sebaik itu sampai nganter ke kastil? Apalagi Ariel kan kulit hitam ya, yang ada mah diperkosa dan human trafficking kali. Ini malah welcome banget, dimandiin, disikatin pula. Terus keliling kastil sudah kayak yang punya rumah, bisa sembarangan masuk dan nggak ada yang jagain. Bagaimana bisa? Itu anak nggak tahu siapa dan dipungut dari laut loh," jelas Gandhi Fernando.
Baca Juga: Sinopsis Film The Little Mermaid Live Action, Kala Ariel Menyelami Dunia Manusia
Ulasan Gandhi Fernando tentang film The Little Mermaid diunggah ulang di Twitter. Pernyataannya tentang ras Halle Bailey langsung menuai kritik tajam.
"Dia berbicara terlalu jauh saat menyinggung soal diperkosa dan human trafficking. Di sini kita bicara tentang film animasi kan?" cuit pemilik akun @cult***.
"Ini film animasi, jadi sebagian besar penontonnya pasti anak-anak. Tidak akan ada anak-anak atau bahkan orang dewasa sekalipun yang berpikir terlalu jauh saat merek menyaksikan film animasi," timpal pemilik akun @bitch***.
"Dia lupa kali kalau ini tuh fairy tale. Astaga, ada mermaid saja sudah aneh kan," ucap pemilik akun @shofwa***.