Suara.com - Atta Halilintar baru-baru ini kembali diserang sejumlah haters. Hal itu gara-gara Atta dianggap tak mau menerima peluksan sang istri, Aurel Hermansyah.
Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah sendiri seperti tak peduli dengan tanggapan negatif dari sejumlah haters. Namun penggemar pasangan ini justru kepanasan.
Salah satunya adalah akun Instagram @cygahhafamily yang dengan panjang lebar menjelaskan kepada warganet soal video yang seolah Atta Halilintar menolak dipeluk istrinya.
"Yang lagi ramai netizen TikTok yang budiman. Katanya Papata (Atta Halilintar) enggak mau meluk Mamanur (Aurel Hermansyah) karena berusaha nyingkirin tangan Mamanur yang lagi peluk Papata bahkan sampai dua kali?" tulis akun tersebut.
Baca Juga: 12 Potret Rumah Cinta Laura, Nama Tiap Ruangannya Penuh Makna
"Nih mimin kasih pencerahan mata-mata netizen yang budiman biar pada melek, lihat Papata tuh nyambut pelukan Mamanur, kenapa kalian enggak bisa berpikiran positif sama suami orang," tambah akun itu.
Akun tersebut sampai mengungkapkan soal kemungkinan Atta Halilintar baru pulang futsal sehingga menjaga jarak pada Aurel Hermansyah yang kini sedang hamil demi kesehatan.
"Posisinya Papata itu habis main futsal, masih berkeringat, dan posisi Mamanur lagi hamil. Siapa tahu Papata takutnya bumil kenapa-kenapa, karena habis ketemu orang banyak di lapangan futsal, dan masih berkeringat juga habis futsal. Papata tuh sangat menjaga banget bumil takutnya kenapa-kenapa," imbuh akun tersebut.
Sepakat dengan akun tersebut, warganet juga memiliki pendapat serupa soal Atta Halilintar yang memang sungkan untuk pamer kemesraan di depan layar meski sudah suami istri.
"Dia itu tipe cowok yang enggak bisa mengumbar kemesraan di depan banyak orang, tapi percaya dibelakang layar dia itu manjanya luar biasa kebanyakan cowok kaya gitu," komentar seorang warganet.
"Hai netizen TikTok enggak usah berpikir aneh-aneh deh. Kalau Atta enggak mau meluk Aurel maka enggak akan jadi Ameena dan adiknya. Atta itu jika di depan kamera rada risih jika terlalu mesra," tambah lainnya.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah