Selain Covid-19, Eeng Saptahadi Juga Diabetes hingga Alami Stroke Ringan

Senin, 22 Mei 2023 | 15:29 WIB
Selain Covid-19, Eeng Saptahadi Juga Diabetes hingga Alami Stroke Ringan
Aktor Eeng Saptahadi meninggal dunia. [Twitter/@yan_widjaya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eeng Saptadi meninggal dunia akibat Covid-19 di RS Primaya, Bekasi pada Minggu (21/5/2023). Selain itu, aktor 65 tahun tersebut juga memiliki penyakit bawaan lain.

Keponakan Eeng Saptahadi, Feni menuturkan sang paman mempunyai riwayat diabetes. Namun gejala awal saat sakit adalah kelelahan akibat banyak aktivitas.

Feni, keponakan Eeng Saptahadi (jilbab hitam) bersama Yani (jilbab Coklat) di TPU Cipenjo, Cileungsi, Bogor Jawa Barat pada Senin (22/5/2023) [Suara.com/Rena Pangesti]
Feni, keponakan Eeng Saptahadi (jilbab hitam) bersama Yani (jilbab Coklat) di TPU Cipenjo, Cileungsi, Bogor Jawa Barat pada Senin (22/5/2023) [Suara.com/Rena Pangesti]

"Kebetulan beliau punya diabetes dan darah tinggi. Kalau saya lihat, syutingnya juga padat, capek dan ada stroke ringan juga," kata Feni usai pemakaman Eeng Saptahadi di TPU Cipenjo, Cileungsi Bogor, Jawa Barat pada Senin (23/5/2023).

Untuk Covid-19, Feni mengatakan bahwa penyakit tersebut baru menempel. Belum benar-benar terinfeksi ke tubuh aktor 65 tahun tersebut.

Baca Juga: Kronologi Eeng Saptahadi Meninggal, Sempat Menolak Dirawat di Rumah Sakit

"Terkait virusnya, dia di rumah sakit yang pertama hanya melekat saja. Bukan yang benar-benar infeksi," jelas Feni.

Mathias Muchus hadiri pemakaman Eeng Saptahadi di TPU Cipenjo, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat pada Senin (22/5/2023) [Suara.com/Rena Pangesti]
Mathias Muchus hadiri pemakaman Eeng Saptahadi di TPU Cipenjo, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat pada Senin (22/5/2023) [Suara.com/Rena Pangesti]

Eeng Saptahadi tidak bertahan lama di rumah sakit yang pertama. Ia memaksa pulang dan akhirnya menjalani rawat jalan.

Namun sehari setelah pulang, kondisi Eeng Saptahadi kembali drop. "Dia enggak mau makan, banyak berontak, imunnya turun. Saya yakin dari situ," ujar Feni.

Keluarga akhirnya membawa Eeng Saptahadi ke rumah sakit. Tapi kemudian dirujuk ke rumah sakit lain dan mendapat perawatan intensif hingga dipasang ventilator.

"Kondisinya saya enggak ngerti kenapa, entah enggak mau makan, tertekan atau apa terus marah-marah, langsung drop. Kemudian dokter bilang harus dirawat," ujar Feni.

Baca Juga: Meninggal Akibat Covid-19, Eeng Saptahadi Dimakamkan dengan Protokol Kesehatan

Saat Eeng Saptahadi menjalani perawatan intensif, Feni sudah tidak bisa berkomunikasi. Ia tidak tega melihat kondisi sang paman yang dipasang sejumlah alat medis.

Padahal jangankan alat medis yang terbilang berat, dengan jarum suntik dan dokter pun, Eeng Saptahadi sudah takut.

"Saya lihat dia kesakitan. Saya pikir ini yang terbaik buat dia, saya juga enggak tega," tutur Feni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI