Suara.com - Tahun lalu, Marshanda sempat membawa kabar mengejutkan. Sambil berurai air mata, ia mengumumkan sedang berjuang melawan tumor payudara.
Setahun kemudian, Marshanda kembali berbicara ke publik soal kondisi kesehatannya. Publik berasumsi akan mendengar kabar baik dari sang pesinetron.
Namun yang terjadi malah sebaliknya. Bukan membaik, kondisi kesehatan Marshanda malah makin mengkhawatirkan.
Situasi diperparah dengan pengakuan Marshanda soal dirinya yang mengalami masalah finansial. Ia sampai berhutang demi menambal biaya berobat yang entah sampai kapan harus dijalani.
Baca Juga: Selamat! Ibu Marshanda Resmi Menikah Lagi
Lantas, seperti apa cerita Marshanda tentang situasinya saat ini? Benarkah timbul penyakit lain yang sama beratnya dengan tumor payudara hingga membuat ibu satu anak stres?
Berikut, hasil perbincangan dengan Marshanda:
Perkembangan kondisi kamu bagaimana sekarang?
Keadaan aku sekarang sama seperti yang aku bilang video itu. Dari segi kesehatan, apa pun yang aku share di video itu sama.
Boleh diceritakan sedikit?
Kondisi penyakit itu sekarang ada beberapa diagnosa. Ada inflamasi kronis dan bisa menjalar ke mana-mana kayak diabates dan serangan jantung kalau tidak ditangani. Aku juga diduga prediabetik, aku dibilang punya masalah sama ginjal, fungsi hati juga menurun. Terus kalau tumor payudara, sekarang sudah berpotensi untuk jadi kanker. Baru dikasih tahu juga kalau ada tumor baru di sebelah kiri.
Seperti apa pengaruhnya ke keseharian kamu?
Iya ada macam-macam. Ada terapi, ada harus minum suplemen, kontrol setiap berapa minggu sekali. Untuk tumor aku harus 3-6 bulan sekali mamogram atau USG untuk kontrol masih ada atau nggak tumornya. Yang pasti banyak yang berubah dari hidup aku. Pola makan juga, mulai puasa yang intermittent fasting. Aku juga diusahakan terpapar sinar matahari setiap hari.
Baca Juga: Tolak Terima Nasib, Marshanda Terus Berjuang Sembuh dari Berbagai Penyakit di Tubuhnya
Dari dokter kamu apakah ada anjuran khusus selama proses pemulihan?
Dokter sih bilang, 'Ca, sebanyak apa pun itu usaha lo, tapi kalau lo stres atau banyak luka batin yang belum teratasi, semuanya bakal sia-sia'. Jadi yang harus diubah adalah mengurangi yang bikin stres
Berarti kamu memang sempat stres ya dengan kondisi sekarang?
Aku nggak tahu ya ini aneh atau baik, tapi aku punya kepercayaan kalau hidup aku ditulis Allah. Jadi jika memang hidup aku memang mengalami hal-hal yang berat dan bikin down, kalau aku bisa ngerangkum semuanya, aku bisa terbuka saat down, jangan-jangan semuanya dibuat agar jangan ada manusia yang merasa lebih baik. Jadi menurut aku, se-down apa pun kita, se-hopeless apa pun kita, pasti bakal bisa bangkit.
Jadi sikap kamu lebih ke arah yang berusaha menerima keadaan ya?
Nggak juga. Yang paling gampang itu gini, banyak banget teman-teman aku yang ketika aku informasikan, otomatis ada kayak yang nggak mau nerima. 'Hah, ini apa? Masak sih segininya, masak sebanyak ini?'. Bahkan banyak juga yang sampai ngomong 'Ya Allah, Ca'. Nah, itu aku nggak mau nerima simpatik mereka. Kan kalau mengiyakan, aku nerima keadaan aku seperti ini. Jadi aku tetap menjalani hidup sambil mencari tahu seperti apa cara untuk menjalani setelahnya. Misal hidup sehat, nanya sama orang yang paham, sambil menjalani solusi yang disampaikan ke aku, walaupun itu memang drastis perubahannya. Misal dari menjalani semacam puasa, ada tiap malam aku harus terapi, jadi banyak adjustment. Kan dengan semua ini aku juga jadi banyak belajar. Kayak tadinya aku nggak tahu inflamasi kronis itu apa, jadi aku harus banyak riset juga.
Kabarnya kamu juga sempat ada masalah finansial ya setelah sakit?
Iya, memang keadaan aku seperti itu semenjak sakit. Aku sendiri nggak nyangka bisa seperti ini, tapi memang roda itu berputar. Ada kalanya roda di bawah
Kemarin kenapa kamu share cerita itu lewat media sosial? Untuk menghindari stres?
Nggak sih. Ya menurut aku caranya lebih baik jujur saja, ini yang gue alami. Aku kan juga nggak sempurna, jadi aku ingin orang-orang tahu soal kesulitan ini, biar ngerasa nggak sendirian. Kita semua sama-sama ngalamin kok.
Apa yang kemarin kamu rasakan saat tahu bahwa untuk biaya berobat saja kamu sampai butuh bantuan orang lain?
Aku kan sudah pernah ngalamin, nggak cuma sekarang. Pernah dulu saat aku bercerai pernah ngalamin susah, nggak cuma finansial. Orang terdekat aku tahu, sampai dia ngasih sebuah kantor yang tidak terpakai. Aku dikasih tempat tinggal di sana, aku nggak bayar karena dia tahu aku lagi susah. Lagi pula sejak kecil aku juga sudah dididik untuk mendapatkan sesuatu secara sendiri.
Faktor apa sih yang membuat kamu pada akhirnya sampai mengalami masalah finansial? Apa karena benar-benar diminta berhenti kerja?
Kalau misalnya aku masih ada kesempatan untuk bekerja, aku bekerja. Cuma yang diwanti-wanti sama dokter itu istirahatnya harus cukup. Jafi mungkin ya karena itu. Tapi kalau ada kesempatan kerja, pasti aku bekerja.
Untuk saat ini apa kamu masih menanggung utang biaya berobat?
Untuk finansial aku sudah bertanggung jawab dan kembalikan ke orangnya. Kan yang bantu support secara finansial juga ada. Ya aku percaya roda bakal berputar lagi dan kembali baik lagi.
Apa sih yang menguatkan mentalmu sampai saat ini?
Ya aku beruntung masih ada yang care dan support aku. Masih banyak orang yang baik sampai aku terharu. Aku juga masih ditangani oleh beberapa ahli, beberapa dokter untuk kondisi seutuhnya, jadi Insya Allah bisa lebih baik lah.
Termasuk dari mantan suami dan anak?
Ya aku memutuskan untuk nggak menyembunyikan kondisi aku. Jadi Sienna tahu. Dia sudah mulai ABG, jadi dia support sedikit-sedikit. Ben juga masih sering nanyain keadaan aku. Dia selalu support aku dan bilang selalu ada buat aku.
Kamu sempat ada ketakutan nggak sih kalau Siena bakal mewarisi penyakit kamu juga?
Alhamdulillah nggak ya. Aku memang sama Ben sudah sering komunikasi soal apa yang kemungkinan terjadi sama Sienna, misal bipolar karena genetik. Tapi aku nggak pernah mikir ke sana, karena aku selalu berharap yang terbaik untuk Sienna. Aku selalu mikir yang terbaik untuk Sienna.