Infografis
Suara.com - Khadeejah Faatimah Abdullah merupakan putri kedua pasangan Oki Setiana Dewi dan Ory Vitrio.
Lahir pada 15 Januari 2016 perawakannya langsung mencuti perhatian. Pasalnya dia memiliki jiwa yang tomboi.
Penasaran seperti apa gaya Khadeejah? Berikut ulasannya.
1. Seperti inilah perbedaan gaya Khadeejah dan Maryam sang kakak. Perbedaan yang mencolok tentu dari hijab yang belum dikenakan Khadeejah seperti Maryam.
Baca Juga: 10 Potret Oki Setiana Dewi Liburan di Uzbekistan, Berfoto Dipatung Abu Nawas
2. Panjang rambut Khadeejah pun hanya sebahu. Poni dahi membuat penampilan Khadeejah tetap manis kendati bergaya tomboi.
3. Dalam keseharian, Khadeejah lebih suka tampil simple dengan kaos. Gaya tomboi Khadeejah pun selaras dengan kepribadiannya yang seakan tak punya takut.
4. Saat memakai hijab pun, Khadeejah suka penampilan simple. Hijab bergo yang anti ribet menjadi pilihan anak kedua dari empat bersaudara ini.
5. Sepatu boots pun dipilih Khadeejah saat diharuskan berpenampilan stylish. Meski bajunya bermotif bunga-bunga serta memakai hijab, kesan tomboi Khadeejah jadi tak hilang.
6. Khadeejah diceritakan tidak menyukai warna pink yang identik dengan perempuan. Oleh sebab itu, gadis yang duduk di bangku kelas 2 SD ini lebih sering mengenakan baju berwarna netral.
Baca Juga: Oki Setiana Dewi Anggap Wajar Ria Ricis Tak Pakai Cincin Kawin
7. Kecantikan Khadeejah rupanya berhasil memukau para pengguna media sosial. Gaya Khadeejah yang tomboi membuatnya dibilang mirip Ria Ricis.
8. Kemiripan dengan Ria Ricis dibuktikan dalam potretnya saat bayi. Menurut netizen, bayi Khadeejah sangat mirip dengan Moana anak Ria Ricis dan Teuku Ryan.
9. Style Khadeejah yang anti ribet-ribet club membuat penampilannya jadi banyak disukai. Gaya Khadeeja yang kocak juga sukses bikin netizen gemes.
10. Lagi tidur aja cantik, komentar serupa dituliskan warganet ketika melihat potret Khadeeja yang satu ini. Lagi-lagi Khadeejah memilih style simple serba hitam.
Itu dia sederet style Khadeejah yang terlihat cantik dengan gayanya yang khas.
Kontributor : Neressa Prahastiwi
