Suara.com - Artis Tasya Kamila mengkonfirmasi anaknya, Arrasya Wardhana Bachtiar berhenti sekolah. Hal itu terjadi bukan tanpa alasan.
"Jadi seminggu pertama Arr sekolah, dia kan nangis terus nih. Masuk Minggu kedua nggak membaik, malah nangis dari semalemnya tuh," kata Tasya Kamila di Instagram Story pada Kamis (11/5/2023).
"Setiap pagi selalu nanya, 'Aku sekolah nggak hari ini?' Kalau dijawab iya langsung nangis-nangis menolak sekolah," sambungnya lagi.
Tasya Kamila sempat menghubungi pihak sekolah untuk mencari solusi mengenai sang anak.
Baca Juga: 10 Momen Arrasya Anak Tasya Kamila Sekolah di Amerika, Sempat Nangis Hingga Minta Pulang
"Nah akhirnya kita email gurunya di sekolah, minta advice gimana yah baiknya menghadapi drama ini? Terlebih Arr kesulitan berkomunikasi di sekolah karena belum bisa bahasa Inggris dan kita orangtuanya juga jadi ikutan stres nih masa harus nyeret-nyeret Arr setiap dia sekolah?" jelas Tasya Kamila.
"Nggak mau juga bikin Arr trauma sekolah mana masih PAUD kan yah," imbuhnya.
Hanya saja, dia tidak mendapat jawaban memuaskan. Dia pun menampilkan email balasan dari pihak sekolah.
"Jawabannya gini doang, malah kayak disaranin untuk disenroll (Quit) gitu nggak sih," tuturnya.
Setelah melakukan banyak pertimbangan, Tasya Kamila dan suami memilih untuk tidak meneruskan sekolah sang anak.
Baca Juga: 9 Potret Kebersamaan Arrasya dan Baby Shafanina, Anak Tasya Kamila yang Curi Perhatian
"Nah berhubung awal Juni aku sudah balik lagi ke Jakarta, aku lihat sangat buang-buang energi dan stres banget untuk lanjutin Arr sekolah. It;s obviously hard for Arrasya but it's also tough for us to see him like that," ucap Tasya Kamila.
"Apalagi Minggu ini Arr batuk, jadi sisa sekolahnya tinggal dua Minggu lagi. Itu juga mungkin kepotong Minggu depan kita mau ke New York untuk graduation @randibachtiar. Maka akhirnya aku dan Randi memutuskan untuk yasudah deh udahin saja sekolahnya," tambahnya lagi.
Seperti diketahui, Tasya Kamila dan keluarga memang tinggal di Amerika untuk sementara waktu. Selama di sana, dia mendaftarkan anak pertamanya sekolah PAUD.
Sayangnya setiap berangkat sekolah, si kecil selalu mengamuk dan menangis histeris. Selama dua Minggu sekolah, keadaan anaknya pun tetap tak kunjung membaik.