Suara.com - Ternyata untuk bisa sampai di titik sukses, Thomas Djorghi melalui perjalanan karier yang tidak mudah. Mengawali di usia 16 tahun, ia harus merasakan pahitnya kehidupan.
"Saya jalan kaki, tidur di emperan, di rumah saya diusir," kata Thomas Djorghi saat mengunjungi kantor Suara.com belum lama ini.
Lalu, seperti apa kisah selengkapnya? Sima wawancara eksklusif tim Suara.com bersama Thomas Djorghi.
![Penyanyi Thomas Djorghi saat berkunjung ke kantor Suara.com di Kuningan, Jakarta, Senin (13/3/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/original/2023/03/13/18037-thomas-djorghi.jpg)
Awal mula karier mas Thomas Djorghi sejak kapan?
Karier saya dimulai dari model di umur 16 tahun. Kenapa model? Karena kakak saya langganan majalah. Terus katanya coba ikut cover majalah Gadis, siapa tau menang.
Nah waktu itu akhirnya masuk finalis Cowok Sampul, kalau ceweknya kan Gadis Sampul. Walaupun saya menang, komunikasi itu kan penting ya. Tapi sulit karena saya tinggal di Bogor.
Akhirnya saya jalan kaki karena ongkosnya minim. Saya jalan dari Cililitan ke Rasuna Said bolak balik selama empat tahun. Jadi perjalanan saya penuh dengan jalan kaki, saya tidur di halte bus, sampai kaki jamuran.
Di rumah, saya diusir. Nggak boleh tinggal di sana lagi. Akhirnya saya tidur di emperan toko, halte bus. Perjalanan karier luar biasa. Dari model kemudian film, sinetron kemudian nyanyi.
Nyanyi itu justru paling belakangan ya? Menemukan bakat nyanyi gimana?
Sudah dari kecil, awalnya malah mau jadi penyanyi. Zaman saya kecil itu, ada Adi Bing Slamet, Chica Koeswoyo. Tapi tawaran main film, jadi model itu lebih awal. Saya terima aja, karena itu dunia hiburan kan.
Nyanyi sendiri masuk ke label atau gimana?
Baca Juga: Usia 50 Tahun Masih Sendiri, Thomas Djorghi : Pasangan Bukan Prioritas Saya
![Penyanyi Thomas Djorghi saat tampil dalam perayaan Ulang Tahun ke-9 Suara.com di Kuningan, Jakarta, Senin (13/3/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/original/2023/03/13/78638-thomas-djorghi.jpg)
Audisi, saya setiap tahun ikut. Tapi nggak sampai ke produser. Waktu itu di salah satu majalah ketemu wartawan, katanya ada acara Award. Saya bilang, kan nggak diundang. Dia bilang dateng aja.