Salah satu ucapan yang masih melekat adalah, 'kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan pun hidup, kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja.'
Layaknya roda yang berputar, kejayaan Buya Hamka juga mengalami perubahan. Sebuah keputusan membuat sastrawan kelahiran 1908 ini menjadi bahan olokan masyarakat Indonesia.
Buya Hamka dicap pengkhianat, menikmati keuntungan dikelilingi perempuan hingga penjilat penjajah. Dalam hal ini, kisahnya masuk dala fase jajahan Jepang.
Review film
Dengan durasi 106 menit, film Buya Hamka memang terasa sangat padat cerita. Sehingga hal-hal detail masih jadi pertanyaan hingga akhir film.
Sebut saja hal yang mencuri perhatian saat Buya Hamka memberikan hadiah kepada istrinya berupa sarung.
Mungkin memang dalam sejarahnya, sarung tersebut memiliki makna mendalam. Sayang, Fajar Bustomi beserta sang penulis Alim Sudio dan Cassandra Massardi tidak mengulasnya.
Meski begitu, film yang termasuk dalam drama biografi ini tidak membosankan. Hal yang menjadi penolong adalah gombalan maut Buya Hamka buat istrinya, Sitti Raham.
Chemistry antara Vino G Bastian dan Laudya Chintya Bella mendapat acungan jempol.
Baca Juga: Gara-Gara Perankan Gay, Vino G Bastian Takut Masuk Kelab Malam