Review Film Buya Hamka: Padat Cerita dan Ajaran Islam, Tapi Untungnya Punya Gombalan Maut

Rabu, 19 April 2023 | 10:30 WIB
Review Film Buya Hamka: Padat Cerita dan Ajaran Islam, Tapi Untungnya Punya Gombalan Maut
Film Buya Hamka (Instagram/buyahamkamovie)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Film Buya Hamka akhirnya rilis tepat di hari ini, Rabu (19/4/2023). Menghadirkan Vino G Bastian sebagai tokoh pejuang Islam, Buya Hamka.

Bersanding dengan Vino G. Bastian, ada Laudya Chintya Bella yang berperan menjadi istri Buya Hamka, Sitti Raham.

Film karya Fajar Bustomi ini juga menghadirkan bintang kawakan lain. Sebut saja Desy Ratnasari, Ben Kasyafani, Anjasmara hingga yang terlihat tampil beda adalah Donny Damara.

Sebagai informasi, film Buya Hamka akan terbagi dalam tiga bagian. Pertama mengisahkan tentang sosok Buya Hamka, selanjutnya masa kejayaan dan terakhir, akan kembali pada masa kanak-kanak dari tokoh yang membuat kisah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini.

Baca Juga: Gara-Gara Perankan Gay, Vino G Bastian Takut Masuk Kelab Malam

Profil Buya Hamka (Instagram/@buyahamkafilm)
Profil Buya Hamka (Instagram/@buyahamkafilm)

Lalu, seperti apa cerita dari film yang disebut memakan biaya produksi hingga puluhan miliar rupiah? Berikut ulasannya.

Sinopsis film Buya Hamka

Film Buya Hamka bagian satu akan memperkenalkan tokoh Buya Hamka. Kehidupan sehari-hari bersama istrinya, Sitti Raham dan juga anak-anak mereka.

Di tengah tugasnya sebagai kepala keluarga, Buya Hamka juga sosok penting dalam organisasi Muhammadiyah. Ia ditempatkan di Sulawesi untuk mengajarkan Islam lewat organisasi tersebut.

Buya Hamka kemudian mendapat tawaran menjadi pemimpin redaksi di Medan. Namun karena perekenomian, ia harus tinggal jauh dengan istri dan anak-anak.

Baca Juga: 4 Film yang Tayang di Bioskop saat Lebaran 2023, Ada Serial Legendaris Jin & Jun

Buya Hamka mengajarkan generasi muda untuk berjuang. Tapi tentu saja dengan mengutamakan nilai-nilai keislaman.

Salah satu ucapan yang masih melekat adalah, 'kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan pun hidup, kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja.' 

Layaknya roda yang berputar, kejayaan Buya Hamka juga mengalami perubahan. Sebuah keputusan membuat sastrawan kelahiran 1908 ini menjadi bahan olokan masyarakat Indonesia.

Buya Hamka dicap pengkhianat, menikmati keuntungan dikelilingi perempuan hingga penjilat penjajah. Dalam hal ini, kisahnya masuk dala fase jajahan Jepang.

Review film

Dengan durasi 106 menit, film Buya Hamka memang terasa sangat padat cerita. Sehingga hal-hal detail masih jadi pertanyaan hingga akhir film.

Sebut saja hal yang mencuri perhatian saat Buya Hamka memberikan hadiah kepada istrinya berupa sarung.

Mungkin memang dalam sejarahnya, sarung tersebut memiliki makna mendalam. Sayang, Fajar Bustomi beserta sang penulis Alim Sudio dan Cassandra Massardi tidak mengulasnya.

Meski begitu, film yang termasuk dalam drama biografi ini tidak membosankan. Hal yang menjadi penolong adalah gombalan maut Buya Hamka buat istrinya, Sitti Raham.

Chemistry antara Vino G Bastian dan Laudya Chintya Bella mendapat acungan jempol.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI