Suara.com - Finalis Puteri Indonesia Irma Lina Habibah memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Puteri Indonesia Persahabatan ini ingin memperjuangkan hak-hak perempuan dan keseteraan gender.
Untuk terjun ke dunia politik, Irma Lina Habibah mengaku sudah melakukan persiapan yang matang. Selain menempuh pendidikan politik, mahasiswi Undip Semarang ini juga aktif mengikuti berbagai organisasi, baik di kampus, komunitas-komunitas hingga kegiatan non-mahasiswa.
"Perempuan sebagai kaum minoritas di kalangan partai politik, namun pendidikan politik bisa dimulai dari usia 17 tahun sehingga saat Pemilu nanti diadakan, mereka dapat berpartisipasi secara aktif seperti menjadi calon legislatif," ujar Irma Lina Habibah kepada wartawan di Jakarta, baru-baru ini.
Irma ingin perempuan di Indonesia bisa setara dan dengan laki-laki dan menjalankan hak-haknya dalam perpolitikan di Tanah Air.
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional: 5 Potret Menteri Perempuan Indonesia, Gaya Siapa Paling Kece?
"Sebagai perempuan milenial, saya memiliki motivasi untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, agar setara dengan politisi laki-laki dalam perpolitikan di Indonesia," imbuh Irma Lina Habibah.
Irma memulai karier politiknya dari daerah asalnya, Boyolali. Sebagai kota kelahirannya, Irma pun merasa memiliki tanggung jawab untuk berkontirbusi dalam membangun daerah tersebut.
"Kesadaran perempuan milenial untuk berpartisipasi dalam dunia politik saya lihat masuk sangat rendah. Padahal peran perempuan dalam pembangunan bangsa ini sangatlah dibutuhkan, sehingga idealnya perempuan mempunyai hak dan kesempatan yang setara dengan laki laki," tutur Irma Lina Habibah.