Infografis
Suara.com - Raffi Ahmad menjawab dugaan menerima aliran dana dari tersangka robot trading ATG, Wahyu Kenzo. Ia mengaku tidak pernah menerima pemberian apa pun dari sang pengusaha.
"Enggak pernah," ujar Raffi Ahmad ditemui di kawasan Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2023).
![Zainul Arifin selaku pengacara 850 korban robot trading ATG mengungkap foto pertemuan Raffi Amad dan Wahyu Kezon, di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/4/2023). [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/04/11/53066-raffi-ahmad-dan-wahyu-kenzo.jpg)
Raffi Ahmad juga mengklaim tidak pernah bekerja sama dengan Wahyu Kenzo untuk membuat bisnis tertentu. "Enggak ada," kata Raffi Ahmad.
Hanya saja, Raffi Ahmad sedikit tidak yakin dengan jawabannya. Ia meminta waktu untuk mengecek riwayat kerja samanya dalam berbisnis dengan pihak lain. "Nanti aku cek lagi ya," tutur Raffi Ahmad.
Baca Juga: Raffi Ahmad Jawab soal Kabar Terima Aliran Dana Wahyu Kenzo
Namun yang pasti, Raffi Ahmad keberatan karena terus dikaitkan dengan masalah hukum orang lain yang berkaitan dengan pencucian uang. "Kenapa semuanya dikaitkan sama aku," ucap Raffi Ahmad.
Sebagaimana diketahui, sosok Wahyu Kenzo viral usai terseret kasus robot trading ATG. Korban penipuannya disebut mencapai puluhan ribu orang dengan total kerugian sampai Rp9 triliun.
Penangkapan Wahyu Kenzo turut mengungkap kedekatannya dengan beberapa artis yang kemudian ikut disorot atas dugaan menerima aliran dana hasil robot trading. Nama-nama tersebut di antaranya seperti Raffi Ahmad, Atta Halilintar sampai Gus Miftah.
Raffi Ahmad diduga menerima aliran dana robot trading ATG dalam kontrak kerja sama dengan istri Wahyu Kenzo untuk mempromosikan produk suplemen kesehatan Legion milik yang bersangkutan.
Kerja sama Raffi Ahmad dengan istri Wahyu Kenzo untuk mempromosikan produk suplemen kesehatan diduga berlangsung sejak 2021. Namun belum ada informasi lebih rinci terkait besar nilai kontrak sang presenter dari kerja sama tersebut.
Raffi Ahmad sebelumnya juga dikaitkan dengan kasus pencucian uang dengan mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak, Rafael Alun Trisambodo sebagai tersangka.
