Suara.com - Pelaku anak kasus penganiayaan terhadap David Ozora, Agnes Gracia Haryanto atau AG, akhirnya mendapat vonis 3 tahun 6 bulan penjara. Keputusan tersebut dijatuhkan dengan mempertimbangkan usia AG yang masih 15 tahun.
Namun ternyata, banyak pihak yang merasa putusan tersebut sama sekali tidak adil bagi korban yang kini masih dirawat itensif karena mengalami cedera otak parah.
Pengacara Muannas Alaidid juga merasa demikian. Menurutnya, putusan tersebut tidak punya hati dan empati terhadap korban.
"AG jalanin setengahnya aja lebih dari 1,5 th udah bebas bersyarat, sedang korban David hari ini, bayangkan, belum juga keluar ICU RS," cuit Muannas Alaidid, mengutip cuitannya pada Senin (10/4/2023).
Baca Juga: 10 Momen Atta Halilintar Dapat Oleh-Oleh 1 Ton Kurma dari Gen Halilintar, Wajah Kecewanya Disorot
Terlebih, David Ozora terancam cacat permanen lantaran mengalami trauma berat akibat pukulan bertubi-tubi di daerah kepala.
"Kalo kita menerima putusan terhadap Mario dan Shane, nanti mungkin hanya 7 tahun penjara. Sebab, pudana anak adalah setengah dari pidana dewasa," sambungnya.
Selain itu, menurutnya, Agnes tidak dapat dibela dengan alasan masih anak-anak. Sebab korban dari penganiayaan ini juga anak.
"AG adalah biang keladi atas terjadinya peristiwa tidak berperikemanusiaan yang dialami David. Mario hanya eksekutor atau pelaku lapangan," lanjutnya.
Terlebih, Agnes sama sekali tidak memiliki inisiatif untuk menolong korban saat Mario Dandy dan Shane Lukas menendang kepalanya berulang kali.
Baca Juga: Ria Ricis Hapus Foto Pamer Kemesraan Bareng Teuku Ryan di Instagram, Ada Apa?
"Meski putusan ini lebih dari 2/3 tuntutan atas dasar keadilan dan rasa kemanusiaan, tidak ada larangan jaksa ajukan banding," tandasnya.
Cuitan dari Muannas Alaidid ini pun disetujui oleh warganet.
"Memang tidak adil. Yapi ya zaman sekarang memang demikian adanya. Atas nama hak asasi perlindungan anak, psikologis, bla bla bla. Anak pelaku kejahatan dihukum ringan," komentar @bonex***.
"Justru yang paling berdarah dingin ya AG ini. Bisa-bisanya ngerokok santai liat David yang mana adalah mantannya dibantai dengan keji. Si calon psikopat AG jual derita ortu stroke dan kanker paru. Hakim nggak lihat gimana penderitaan David? Nggak fair banget vonisnya," imbuh @slippy***.
"Ntar kelar dari penjara giliran masyarakat untuk menjalankan peran dalam memberikan sanksi sosial. Cap aja sebagai otak kekerasan, cap sebagai duta pembully," tandas @menuuju***.