Iya, saya di lapas itu hampir setiap hari di studio musik. Kebetulan saya kan memang diberi kepercayaan oleh bapak pembina kami untuk menjadi tahanan pendamping yang mengurusi bagian musik.
Kamu tadi bilang, sempat putus asa dan tidak mau bermusik lagi. Kenapa?
Kan alat musik saya sudah habis semua terjual, jadi kayaknya sudah nggak mau main musik lagi.
Berarti hanya ingin berhenti karena sempat tidak punya alat musik lagi ya?
![Zul Zivilia manggung di bazaar Ramadhan di kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta, Rabu (5/4/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/04/05/39660-zul-zivilia.jpg)
Ya bagaimana, alat-alat musik itu kan ibaratnya kan cangkul saya, buat saya kerja. Jadi kalau itu nggak ada tuh saya putus asa.
Jadi sekarang sangat bersyukur ya diberi kesempatan pihak lapas untuk bermusik lagi?
Iya, alhamdulillah. Apalagi sekarang kondisi keluarga juga sangat butuh, membutuhkan. Kondisi ekonomi akhirnya membuat saya rekaman lagi, produksi lagi. Ya tetap berkarya lah untuk mencukupi kebutuhan keluarga di rumah.
Selain bermusik, ada kegiatan apa lagi di penjara?
Ada seni teater juga. Baru-baru ini kami sempat membuat film pendek dan kebetulan nanti ada acara untuk narapidana terkait kasus terorisme, kebetulan yang buat teaternya saya juga. Jadi untuk bidang kesenian di lapas itu kebetulan saya dipercaya untuk mengurusi.
Baca Juga: Di Penjara, Zul Zivilia Belajar Bikin Film Pendek Sampai Jadi Sutradara Napi Teroris
Perubahan apa yang kamu dapat setelah 4 tahun di penjara?