Interview: Bangkitnya Asa Bermusik Zul Zivilia di Balik Jeruji Besi

Minggu, 09 April 2023 | 19:20 WIB
Interview: Bangkitnya Asa Bermusik Zul Zivilia di Balik Jeruji Besi
Terdakwa kasus penyalahgunaan narkoba Zul Zivilia bersiap untuk menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (18/12). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vokalis Zivilia, Zul masih menjalani hukuman 18 tahun penjara atas tindakannya menjadi perantara pengedaran narkotika di 2019. Ia ditempatkan di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

Empat tahun berlalu, Zul Zivilia benar-benar belajar dari kesalahannya di balik jeruji besi. Ia sampai diberi kesempatan menghirup udara segar karena berkelakuan baik.

Baru-baru ini, Zul diizinkan manggung bersama Zivilia dan band warga binaan di acara Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Republik Indonesia.

Tak berhenti sampai di situ, Zul juga mendapat izin untuk terlibat produksi rekaman lagu Zivilia bersama teman-temannya. Ia diberi fasilitas oleh pejabat lapas berupa studio musik di dalam penjara.

Baca Juga: Di Penjara, Zul Zivilia Belajar Bikin Film Pendek Sampai Jadi Sutradara Napi Teroris

Zul Zivilia manggung di bazaar Ramadhan di kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta, Rabu (5/4/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Zul Zivilia manggung di bazaar Ramadhan di kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta, Rabu (5/4/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

Lantas, seperti apa cerita Zul menjalani hari di penjara? Bagaimana juga kronologi kejadian yang membuatnya dipercaya pejabat lapas untuk tetap berkarya di sana? Simak wawancaranya berikut ini.

Apa kabar?

Alhamdulillah baik, sehat.

Bagaimana akhirnya bisa menghirup udara segar sebentar?

Ya 4 tahun di dalam, alhamdulillah akhirnya dapat kesempatan lihat jalan tol lagi.

Baca Juga: Boleh Rekaman dari Penjara, Zul Zivilia Lega Masih Bisa Nafkahi Anak dan Istri

Boleh diceritakan, kenapa tiba-tiba kamu dapat izin manggung di luar penjara?

Memang ini juga melalui proses yang sangat ketat ya, sehingga kami bisa diberi izin untuk bisa mengisi acara. Sebelumnya di lapas lain saya memang tidak begitu aktif dan sempat berputus asa tidak bermain musik lagi, tetapi setelah di Lapas Gunung Sindur, bapak kepala lapas saya sangat mendukung dan memberikan ruang untuk saya bisa kembali berkarya. Akhirnya, ya sudah.

Bagaimana rasanya boleh manggung lagi setelah 4 tahun vakum?

Tentu hal yang sangat membahagiakan buat saya ya, karena ini kesempatan emas yang diberikan oleh pihak lapas.

Ada rasa canggung kah kembali manggung?

Zul Zivilia manggung di bazaar Ramadhan di kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta, Rabu (5/4/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Zul Zivilia manggung di bazaar Ramadhan di kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta, Rabu (5/4/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

Ya agak kagok ya, karena baru pertama kali di luar, dengan kondisi berbeda kayak dulu. Kalau dulu kan selalu ada kru.

Selain manggung, katanya kamu boleh ikut rekaman bareng Zivilia juga ya dari penjara?

Iya. Saya sangat berterima kasih karena teman-teman saya di luar masih ada kepedulian terhadap saya yang sudah empat tahun vakum. Mereka menanggap saya masih bisa berkarya dan menanggap saya masih berpotensi.

Proses perizinannya seperti apa?

Mereka berusaha bekerja sama dengan pihak lapas untuk bisa kembali rekaman mengeluarkan single.

Berarti proses rekaman lagu dilakukan di penjara?

Iya, saya di lapas itu hampir setiap hari di studio musik. Kebetulan saya kan memang diberi kepercayaan oleh bapak pembina kami untuk menjadi tahanan pendamping yang mengurusi bagian musik.

Kamu tadi bilang, sempat putus asa dan tidak mau bermusik lagi. Kenapa?

Kan alat musik saya sudah habis semua terjual, jadi kayaknya sudah nggak mau main musik lagi.

Berarti hanya ingin berhenti karena sempat tidak punya alat musik lagi ya?

Zul Zivilia manggung di bazaar Ramadhan di kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta, Rabu (5/4/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Zul Zivilia manggung di bazaar Ramadhan di kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta, Rabu (5/4/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

Ya bagaimana, alat-alat musik itu kan ibaratnya kan cangkul saya, buat saya kerja. Jadi kalau itu nggak ada tuh saya putus asa.

Jadi sekarang sangat bersyukur ya diberi kesempatan pihak lapas untuk bermusik lagi?

Iya, alhamdulillah. Apalagi sekarang kondisi keluarga juga sangat butuh, membutuhkan. Kondisi ekonomi akhirnya membuat saya rekaman lagi, produksi lagi. Ya tetap berkarya lah untuk mencukupi kebutuhan keluarga di rumah.

Selain bermusik, ada kegiatan apa lagi di penjara?

Ada seni teater juga. Baru-baru ini kami sempat membuat film pendek dan kebetulan nanti ada acara untuk narapidana terkait kasus terorisme, kebetulan yang buat teaternya saya juga. Jadi untuk bidang kesenian di lapas itu kebetulan saya dipercaya untuk mengurusi.

Perubahan apa yang kamu dapat setelah 4 tahun di penjara?

Banyak banget tentunya. Perubahannya saya lebih tahu diri. Menjadi lebih baik, selalu berusaha. Saya bisa lebih menghargai orang, menghargai keluarga, menghargai istri. Berbeda dengan dulu ya, mendapat teguran dan seperti itu. Terutama dulu kan benar-benar saya sulit lepas dari narkoba.

Sudah kapok ya dengan vonis 18 tahun?

Ya sekarang alhamdulillah sudah bersih total. Sama sekali nggak kepikiran untuk kembali lagi mencoba barang haram tersebut.

Akan berkarya terus sampai bebas nanti?

Insya Allah. Saya selalu menghindari untuk meminta, saya nggak mau meminta-minta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI