Sewu Dino Dikritik Gunakan Bahasa Jawa Campur-Campur, Bayu Skak Pasang Badan

Yazir Farouk Suara.Com
Rabu, 05 April 2023 | 21:43 WIB
Sewu Dino Dikritik Gunakan Bahasa Jawa Campur-Campur, Bayu Skak Pasang Badan
Sinopsis Sewu Dino (IMDb)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sewu Dino digadang-gadang akan menandingi kesuksesan KKN di Desa Penari. Film horor produksi MD Pictures ini juga diangkat dari kisah nyata yang diviralkan oleh SimpleMan.

Diarahkan oleh Kimo Stamboel, Sewu Dino menceritakan Sri (Mikha Tambayong) yang bekerja di rumah keluarga Atmojo sebagai perawat anak mereka yang sakit keras akibat santet.

Pemilihan Sri sebagai perawat karena lahir pada Jumat Kliwon. Hari lahirnya ternyata berhubungan dengan ritual pembersihan santet dari dalam diri Della, anak keluarga Atmojo.

Sama seperti KKN di Desa Penari, Sewu Dino juga berlatar tempat di desa terpencil dengan mayoritas penduduk Jawa. Dalam trailer yang dirilis baru-baru ini, bahasa daerah yang digunakan menuai kritik.

Warganet menyoroti bagaimana karakter dalam film Sewu Dino memakai bahasa daerah campur Indonesia yang terdengar aneh, seperti "Hari ini kita mulih" dan "Untuk apa kalian mrene."

"Industri film mainstream Indonesia ini sekali aja pakai bahasa daerah secara benar langsung bangkrut kah?" tulis seorang warganet di Twitter.

Menurut kebanyakan warganet, bahasa daerah yang dicampur-campur terdengar aneh dan canggung sehingga dirasa bisa merusak konsentrasi penonton.

Beberapa warganet membandingkan Sewu Dino dengan film-film garapan Bayu Skak yang totalitas menggunakan bahasa Jawa penuh.

"Sejauh ini cuma Yowis Ben sama loka drama Lara Ati yang paling benar kalau ada adegan dengan dialog bahasa daerah. Swangar mas @Moektito," puji akun @Amrskyyy.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Horor Karya Awi Suryadi, Ada Danur dan KKN di Desa Penari

Bayu Skak menanggapi dengan menjelaskan bagaimana produser Tanah Air susah banget dilobi agar bersedia memproduksi film berbahasa daerah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI