Suara.com - Tamara Geraldine yang pernah meminta mantan suaminya, Tien Thinh Pham untuk meninggalkannya dan menikah lagi menyimpan banyak cerita di bali kisah rumah tangganya.
Kisah ini berawal dari Tamara Geraldine yang ingin mengenal Tuhan lebih dekat, tetapi justru diberi cobaan berat karena divonis menderita pengerasan hati atau sirosis hati pada 2005 dan usianya tak akan lama.
"Eh divonis 2005, sudah menguning aku, pengerasan hati aku. Ya hatiku memang keras rohani jasmani," ujar Tamara Geraldine, mengutip dari Youtube Melaney Ricardo, Senin (3/4/2023).
Saat itu, Tamara Geraldine sempat bertanya-tanya mengapa dirinya diberi cobaan ketika ingin mengenal Tuhan. Namun, ia justru memilih melampiaskannya dengan menghabiskan uang untuk refereshing.
Baca Juga: Sudah Tak Muncul di Televisi, Ini 5 Artis Memilih Jadi Pendeta
Setelah uangnya habis untuk bersenang-senang, Tamara Geraldine malah kebingungan dirinya masih bertahan hidup sampai 2007. Karena itu, ia kembali pada rutinitasnya yang sering party dan akan gereja pada hari minggu.
"Duitnya habis, saya enggak jadi mati. 2006 kok masih dini. Terus 2007, lah kok enggak kenapa-kenapa juga. Ya sudah saya kembali lagi ke kehidupan lama. Saya syuting lagi, kerja. Jadi, Senin sampai Jumat itu saya pasti kerja dan Jumat sampai Minggu subuh party. Minggu siang netralisir ke gereja," ujarnya.
Sampai akhirnya, Tamara Geraldine kembali divonis menderita beragam penyakit lain yang tak disebutkan pada 2010. Saat itu, presenter 48 tahun ini divonis hanya bissa bertahan hidup selama delapan bulan.
"Sampai akhirnya 2010, saya divonis lagi sudah semuanya, jasmani dan rohani. Pokoknya saya cuma punya waktu delapan bulan. Terus saya bilang usdah kayak gini, gimana lagi ngomongnya. Mana ada orang dikasih mukjizat dua kali," imbuhnya.
Kemudian, Tamara Geraldine melihat kembali sisa uangnya dan membaginya untuk satu tahun, delapan bulan untuk hidup dan empat bulan untuk biaya pemakamannya.
Baca Juga: Tamara Geraldine Divonis Tak Berumur Panjang, Harapan Terkait Hak Asuh Anak Berakhir Bahagia
Tamara Geraldine yang sudah tahu usianya tinggal delapan bulan sempat memikirkan proses pemakamannya sampai memilih bunga yang tepat.
Setelah itulah, Tamara Geraldine mulai meminta suaminya, Tien Thinh Pham untuk menikah lagi dan merawat semua anaknya. Sebab, dirinya juga divonis mandul atau tidak bisa hamil lagi kala itu.
"Habis itu saya bilang sama suami 'kamu tinggalin saya'. Karena kan saya mandul waktu itu. 'Kamu tinggalin saya, kamu cari perempuan lain, kamu balik kesini ambil anak kita langsung bawa ke Jerman' gitu," ujarnya.
Namun, semua rencananya justru berantakan karena Tamara Geraldine masih bertahan hidup dan suaminya sudah akan menikah lagi. Baginya, pengalaman itu adalah bentuk sikapnya yang ingin ikut campur dalam rencana Tuhan.
"Saya bukan perempuan yang menyerah pada pernikahan. Saya hanya orang yang sangat berdosa dan sotoy (sok tahu) mencoba masuk ke konsep dan perencanaan Ilahi, jadinya keos," tutur Tamara Geraldine.