Ingin Diistimewakan Oleh Restoran, Food Vlogger Magdalena Dibandingkan dengan Kritikus Makanan Profesional

Minggu, 02 April 2023 | 16:05 WIB
Ingin Diistimewakan Oleh Restoran, Food Vlogger Magdalena Dibandingkan dengan Kritikus Makanan Profesional
Magdalena Fridawati alias Mgdalenaf. [Instagram/@mgdalenaf]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Food vlogger Magdalena Fridawati alias Mgdalenaf dibandingkan dengan kritikus makanan profesional usai curhatannya kepada YouTuber Samuel Christ viral di media sosial.

Magdalena mengaku pernah dianggap remeh oleh sebuah restoran yang akan di-review olehnya. Padahal, ia sudah menunjukkan jumlah followers-nya di Instagram yang mencapai 2,4 juta dam YouTube 4,2 juta subscriber kepada restoran tersebut.

Food vlogger Magdalena Fridawati. (Instagram/ mgdalenaf)
Food vlogger Magdalena Fridawati. (Instagram/ mgdalenaf)

Menurutnya, eksposur yang dilakukannya terhadap restoran tersebut akan mendatangkan keuntungan tak terhingga.

Sikap Magdalena yang ingin dijamu secara istimewa itupun dibandingkan dengan para kritikus makanan profesional dalam Michelin Guide Inspector.

Baca Juga: 7 Artis yang Selalu Muncul Saat Ramadhan, Raffi Ahmad dan Keluarga Besarnya Syuting di Andara

Alih-alih ingin dinggap istimewa dan dijamu oleh restoran seperti Magdalena, para kritikus makanan tersebut justru me-review makanan secara diam-diam agar penilaiannya tetap objektif.

"Banyak para kritikus makanan profesional justru nggak mau dikenal biar bisa menilai makanan secara objektif, Malah inspektur Michelin Guide harus dirahasiakan supaya nggak dapat perlakuan istimewa. Dan mereka selalu bayar sendiri makanannya," cuit co-founder platform @karyakarsa_id, Pribadi Pranata, Sabtu (1/4/2023).

Pribadi Pranata pun menyarankan untuk menjadikan Food Vlogger sebagai profesi serius bila tidak ingin lagi dipandang sebelah mata oleh pihak tempat makan.

"Bikin SOP-nya, ajukan proposal kerja, set target dan KPI, adakan review pasca kerja dan efeknya terhadap bisnis reto. Kalau proposal ditolak, coba lagi. Jangan manja dan mau enaknya aja," sambung @pipis.

Cuitan ini memicu beragam komentar dari warganet. Beberapa membandingkan food vlogger di Indonesia dengan luar negeri.

"Hanya di Indonesia kayaknya food vlogger butuh validasi dan perlakuan bak ratu. Justru malah kalay vlogger-nya natural tanpa settingan ini itu pasti lebih enak gak sih nontonnya?" komentar @kabelcharge***.

Baca Juga: Para Tetangga Antri, Cek Via Vallen Berbagi Sembako Selama Bulan Suci Ramadhan

"Food vlogger di Indo mah boro-boro mau objektif, baru suapan pertama masuk mulut aja udah bilang hmm enak banget rasanya kayak mau meninggal," sambung @prinki***.

"Gimana-gimana juga food vlogger harus punya etika, bikin kesepakatan soal kompensasi dan ga boleh baper kalo resto ga berkenan, bukan malah koar-koar di podcast orang," pungkas @fallenangels***.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI